PWMU.CO-Belajar keseimbangan ekosistem sembari berwisata lebih efektif dan menyenangkan. Seperti yang disampaikan pengelola Goa Pindul Yogyakarta Tio Infantri, kepada siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Kamis (25/1/18)
“Kita bisa belajar interaksi antara kelelawar, manusia, buah-buahan, dan stalagtit dalam membentuk satu ekosistem yang utuh,” tutur Tio, panggilan akrabnya.
Ditemui di sela pendampingan menyusuri Goa Pindul, Tio menyampaikan kondisi dalam goa yang gelap. “Masyarakat sekitar tidak memperbolehkan menghias atau memberi lampu dalam goa. Tidak lain adalah untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Stalagtit butuh tempat gelap dan lembab untuk tumbuh, begitu juga dengan kelelawar untuk beristirahat dan berkembang biak,” ujarnya.
Baca juga: Saat Siswa SDMM Menguji Kecakapan Bahasa Inggris dengan Turis Asing di Candi Brorobudur
Tio melanjutkan, tanaman buah-buahan di sekitar goa dapat tumbuh semakin banyak dan subur karena peran kelelawar yang menebarkan bijinya saat membawa terbang. “Kotoran kelelawar yang terjatuh otomatis menjadi pupuk organik bagi tumbuhan. Inilah interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” jelasnya.
Pria asal Gunungkidul Yogyakarta ini menceritakan, nama Goa Pindul berasal dari kisah cucu Panembahan Senopati yang dimandikan di sungai bawah goa. “Bayi itu adalah putra Pembayun, putri Panembahan Senopati. Nama bayi itu adalah Ki Mangku Suryo. Ketika dimandikan di sungai goa, si bayi menangis karena pipinya terbentur dinding goa hingga muncul benjolan,” ungkapnya.
Dalam bahasa Jawa, sambung Tio, benjolan adalah mbendol, sehingga pipi mbendol disingkat pindol (ditulis: pindul). “Selain keseimbangan ekosistem, di sini siswa juga belajar macam-macam stalagtit yang masih aktif dan unik bentuknya, seperti stalagtit tirai,” paparnya sembari menunjuk salah satu stalagtit dengan senter.
Sementara Naura Early Mumtaza, salah satu peserta Studi Wisata kelas 6 SDMM mengatakan bersyukur bisa mengunjungi Goa Pindul. “Saya jadi tahu mengapa ustadz-ustadzah selalu mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan. Saya juga senang bisa merasakan aktivitas menyusuri sungai dalam goa dengan menggunakan donat boat. Rasanya gimanaaa gitu,” ucapnya sembari tertawa. (Ria Eka Lestari)