PWMU.CO – Sesuai dengan tagline-nya sebagai ‘Kampus Sejuta Inovasi’, Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya telah berhasil mendorong para civitas akademika untuk melahirkan produk-produk inovasi.
Dalam rentang lima bulan terakhir ini, berbagai karya inovatif telah dipublikasikan kepada masyarakat luas. Produk-produk inovasi itu beragam bentuknya, mulai dari inovasi di bidang pangan sampai alat pengusir nyamuk. Untuk melindungi produk-produk inovatif tersebut, UMSurabaya siap mematenkannya ke Ditjen HAKI, Kementerian Hukum dan HAM.
Menurut Wakil Rektor I UMSurabaya Bidang Akademik dan Mutu, Dr A Aziz Alimul Hidayat Ns MKes, ada tujuh produk karya inovasi mahasiswa yang siap dipatenkan. Ketujuh produk tersebut adalah, pertama, disain Masjid High Technology (MHT), yang meliputi paten proses pembuatan penunjuk arah kiblat dari laser, proses pembuatan shaf LED, dan proses parkir otomatis.
(Baca juga: Kegelisahan atas Ringtone HP Berbuah Karya Inovatif dan Mahasiswa UM Surabaya Gagas Masjid Supercanggih, atau Masjid Berteknologi Canggih Siap Diaplikasikan)
Kedua, paten untuk proses pembuatan lotion dari buah pinang sebagai pengusir nyamuk demam berdarah. Ketiga, paten proses pembuatan aroma terapi untuk pengusir nyamuk dari kulit durian. Keempat, paten proses pembuatan masker dari serabut kelapa.
Kelima, paten proses pembuatan puding dari kulit umbi dan keenam, paten proses pembuatan es krim berbahan dasar jagung. “Sementara itu untuk disain Jembatan Laba-Laba karya dosen Fakultas Teknik, sudah dipatenkan,” terang Aziz.
(Baca juga: Mahasiswa UMSurabaya Ciptakan Obat Antinyamuk dari Kulit Durian)
Sementara itu Rektor UMSurabaya, Dr dr Sukadiono, MSi dalam wawancara dengan pwmu.co Jumat siang (22/4/16) mengatakan bahwa ‘Kampus Sejuta Inovasi’ adalah keharusan di tengah persaingan antarnegara. UMSurabaya berkomitmen menjadi kampus yang mampu memproduksi produk-produk inovasi untuk kemajuan bangsa.
“Pilihan menjadi ‘Kampus Sejuta Inovasi’, selaras dengan visi Islam berkemajuan. Dua tahun ke depan kami optimis akan mempunyai puluhan produk inovasi yang sudah punya paten,” ungkapnya.
“Kami terus mendorong berbagai program untuk membuat suasana akademik kampus semakin bergairah. Dari program inovasi mahasiswa sampai program insentif untuk dosen,” ujarnya. “Memilih tagline ‘Kampus Sejuta Inovasi’ bagi kami bukan pepesan kosong. Kita sedang dan telah membuktikan itu,” ungkap Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim ini.
Aziz, sapaan karib Wakil Rektor I, menjelaskan, untuk mewujudkan inovasi-inovasi itu, UMSurabaya setiap tahun mengadakan Program Inovasi dan Bisnis yang didanai kampus dengan target minimal 15 finalis. “Selanjutnya, jika bagus dan siap dipatenkan, akan ada bimbingan drafting paten dan pendanaan lanjutan untuk siap dikomersialisasi,” jelasnya. “Ini sekaligus untuk melatih jiwa entrepreneur.”
“Program Inovasi dan Bisnis ini di bawah tanggungjawab manajer program yang dikoordinasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM),” katanya. Di setiap akhir program, jelas Alimul, diadakan malam penganugerahan dalam bentuk Award Inovasi dan Bisnis. Untuk tahun ini, yang menjadi juara adalah Kompas Arah Kiblat dan Sinar Laser Penunjuk Shaf (Lukman Hakim, Juara 3), tim Masjid High Technology (Herwin Firnanda, Juara 2), dan tim Pendeteksi Banjir/Wan Detection Flood (Agus, Juara 1).
Menjawab keraguan terhadap aplikasi produk itu dalam dunia industri, Aziz mengatakan bahwa karya-karya inovasi itu akan diproduksi secara massal melalui program kewirausahaan kampus yang bekerja-sama dengan industri terkait. (MN)