PWMU.CO-Jumat Putri di SD Muhammadiyah 1 Tanggul (SD Muhita) Jember diisi dengan memasak oleh para siswi. Dilaksanakan oleh siswi kelas 5 dan 6 ketika para siswa berangkat shalat Jumat. Ini hari yang ditunggu dengan bersemangat setiap pekan oleh para siswi.
Para siswi itu dibagi beberapa kelompok terdiri lima anggota. Pembina memilih hari itu membuat omlet. Bahan yang disiapkan siswi 5 mi instan, 3 telur, garam dan penyedap, sosis serta minyak goreng. Mereka juga membawa peralatan masak dari rumah.
Baca Juga: Dengan Murojaah Para Siswa Akhirnya Hafal al-Quran
Paling heboh kelompok 2 beranggotakan Ata, Salma, Salsabila, Nisa, Alwiyah. Saking bersemangatnya mereka salah ambil peralatan masak. Pembina masak Khusnul Khotimah SPd menghampiri kelompok ini dan bertanya,”Mana panci untuk merebus, Sayang?”
Salma langsung mengangkat dandang. ”Ini Bu,” jawabnya dengan yakin.
”Ini bukan panci, Nak. Ini namanya dandang untuk menanak nasi,” kata Bu Khusnul menerangkan.
Mereka kaget dan saling memandang. Lantas berteriak kompak,”Haaaaaah…….”
”Bu Guru, maaf saya tidak tahu, saya kira ini panci,” kata Annisa tertawa.
Kelompok Alwiyah lain lagi ceritanya. Terlalu semangatnya sampai lupa mengecilkan api kompor. “Bu, omlet punya saya gosong lupa kompornya tidak dikecilkan,” kata Alwiyah sedih.
Bu guru sambil tersenyum menenangkan. ”Ayo diulangi membuat lagi,” ajaknya kepada anak-anak itu.
Mereka pun bersemangat lagi mengolah bahan-bahan itu menjadi omlet yang lezat. Setelah jadi, makanan itu disajikan di piring membuat makin ngiler segera menikmatinya. Makanan itu mereka namakan omlet sosis ceria ala Muhita.
Kepala SD Muhita Muhammad Burhanudin setelah mencicipi omlet itu memujinya sebagai makanan terlezat. ”Makan siang cukup anak-anak ini yang menyiapkan seperti sekolah di Jepang. Katering yang menyediakan makanan,” tuturnya.
Ani Tatuk Winarningsih guru kelas 6 sekaligus pembina Jumat Putri mengatakan, kegiatan memasak ini menanamkan pendidikan karakter. ”Diharapkan siswa dapat mandiri, bertanggung jawab dan bisa bekerja sama dengan orang lain kelas setelah dewasa,” tandasnya. (Ani)