PWMU.CO– Bulir-bulir peluh merambat di dahi Regan Ahmadinejad. Meski begitu, bocah kelas 6F SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) ini tetap semangat membawakan pidatonya bertajuk “Pemuda Idaman” didepan panelis.
Regan, panggilan akrabnya merupakan salah satu dari 271 siswa kelas 6 yang tengah mengikuti ujian pidato pada Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) Praktik Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), di Hall lt. 2 Mudipat, Rabu (7/2/2018).
Kepada PWMU.CO, Kepala Urusan (Kaur) AIK SD Mudipat, Mukhlisin MPdI mengungkapkan bahwa SD Mudipat selalu sepenuh hati mencetak lulusan yang mahir berpidato. Hal tersebut dibuktikan dengan diharuskannya siswa kelas 6 lulus dari ujian praktik pidato ini.
“Kami tak henti-tinya terus berinovasi untuk membentengi religiusitas anak,” papar Mukhlisin membeberkan salah satu alasan kenapa siswanya harus lulus ujian pidato.
Alumnus Pascasarjana UMSurabaya ini lebih lanjut menjelaskan bahwa ada empat tujuan utama diselenggarakan ujian praktik pidato atau kuliah tiga menit (kultim) ini.
“Pertama, untuk melatih anak agar bermental berani berbicara di depan umum. Kedua, untuk melatih jiwa kemandirian anak. Ketiga, menanamkan rasa percaya diri. Dan keempat, untuk melatih anak agar bisa menyampaikan ide/gagasan serta menumbuhkan ghirah berdakwah,” papar pria yang akrab dipanggil Ustad Mus. (mul)