PWMU.CO-Di halaman belakang SMP Muhammadiyah 4 Tanggul (SMP Muhata) terdengar ramai tertawa para siswa. Sesekali ada yang berteriak girang atau kecewa. Ternyata para siswa itu asyik bermain ketangkasan hanya dengan sekarung rumput dan sepotong bambu.
Sekarung rumput diikat lalu digantungkan di satu ujung sepotong bambu panjang. Bambu itu lantas dipegang oleh seorang anak yang berada di tengah. Teman-temannya berkeliling melingkarinya.
Baca Juga: Siswa Ini Memberikan Pengalaman Berharga kepada Guru
”Ayo, mulai!” teriak Nazam, siswa kelas 8B yang berada di tengah sambil memutar bambu. Bambu itu diayunkan ke atas mengenai kepala atau ke bawah menyasar ke kaki. Teman-temannya yang menjadi sasaran harus menghindari karung rumput jika tidak ingin terpukul. Bisa dengan melompat waktu tongkat mengarah ke kaki atau merunduk kalau tongkat berayun ke kepala.
Mereka yang gesit berhasil menghindar tapi tak sedikit yang terkena pukulan karung di kaki atau kepala karena putaran bambu sangat cepat. ”Waduh, kena, Rek,” kata Galang yang gagal menghindar dan terkena pukulan karung. Dia pun jatuh tersungkur.
Salah seorang teman meledeknya. ”Badanmu kegedean, Lang. Melompat tak bisa tinggi.” Mendengar komentar itu Galang dan teman yang lain tertawa. Siswa yang terkena pukul ganti ambil posisi di tengah menggerakkan batang bambu.
Guru yang menghampiri ikut nimbrung, lalu bertanya,”Apa yang kalian pelajari dari permainan ini ?”
”Ketangkasan, Bu,” jawab Hafidz, siswa kelas 9.
”Strategi, Bu. Menyiasati waktu, kapan kita harus melompat atau menghindar agar tidak terkena pukulan karung,” ujar Riski Wibowo, siswa kelas 8B.
”Ada pendapat yang lain lagi ?” pancing Bu Guru.
Semua terdiam. Lalu Bu Guru melanjutkan, ”Kalian kreatif. Hanya bermodal sepotong bambu dan sekarung rumput saja, kalian bisa bergembira dengan cara yang sederhana. Nah, kreatif itulah yang nanti akan membuat hidup kalian kelak lebih mudah dan menarik. Satu lagi, jangan pernah menyerah dengan keadaan.”
Begitulah suasana Full Day School di SMP Muhata. Semua bergembira mengisi waktu hingga pelajaran usai. Gedung yang masih pinjam, sarana prasarana yang belum memadai, tidak menyurutkan semangat siswa untuk belajar. Belajar apa saja. Termasuk belajar ketangkasan tadi. (Humaiyah)