PWMU.CO-Sabtu (10/2/2018) pagi kegiatan bimbingan belajar siswa SD Muhammadiyah 1 Tanggul (SD Muhita) di SMP Muhammadiyah 4 Tanggul (SMP Muhata) adalah pelajaran matematika.
Seperti biasa guru pembimbing memulai dengan mengajak anak- anak membaca dzikir pagi dan sayyidul istighfar. Karena bimbingan ini untuk menghadapi Ujian Nasional (UN ) maka materi yang disampaikan mengulangi dan memperbanyak mengerjakan pelajaran semua kelas. Termasuk materi perbandingan.
Baca Juga : Siswa Kreatif, Sekarung Rumput dan Bambu Jadi Permainan Mengasyikkan
”Perbandingan mobil Nouval : mobil Guntur = 5 : 3. Jika selisih mobil keduanya sepuluh buah. Berapakah mobil Nouval dan berapa juga mobil Guntur?” tanya Bu Guru memulai pembelajaran. Nouval dan Guntur adalah nama murid di situ. Ketika asyik mengerjakan soal, tiba-tiba siswa bernama Aksay berceletuk.
”Siiih, banyak mobilnya Rek, Nouval dan Guntur, ” kata Aksay.
”Aamiin….,” kata para siswi mengamini.
”Jangan lupa, nanti kalau sudah banyak mobilnya, sudah kaya, zakatnya dikeluarkan lho, Nak,” kata Bu Guru berseloroh.
Para murid tersenyum-senyum. Mungkin membayangkan jadi orang kaya dan banyak mobilnya. Bu Guru pun melanjutkan materi pelajaran.
”Anak-anak, rumus mencari PS (panjang sebenarnya) adalah JP dikalikan skala,” jelas Bu Guru memulai materi perbandingan lagi.
Siswa Roni langsung menimpali,”Bu, kok ada Julia Perez, dia kan sudah mati?”
Semua murid jadi tertawa dan bertanya-tanya. Tak ayal, kelaspun menjadi ramai. Mana ada Julia Perez dirumus Matematika. Bu Guru baru paham, yang dimaksud Roni dengan Julia Peres adalah rumus JP.
”JP itu Jarak di Peta, Mas Roni, bukan Julia Perez,” kata Bu Guru menjelaskan.
Ternyata ada istilah berbeda yang diberikan oleh guru di SD dan di SMP untuk rumus materi ini. Matematika meskipun rumit menjadi menyenangkan jika dalam pembuatan soal, nama murid ikut dicantumkan sebagai contoh.
Seperti ini contohnya, Salma anak yang baik hati, dia mempunyai 30 buku cerita, 40 buku gambar dan 50 buku tulis. Salma ingin memberikan buku-buku itu ke anak yatim di panti asuhan dan memasukkan buku-buku itu dalam jumlah yang banyak di setiap kantongnya. Berapa banyak kantong yang dibutuhkan Salma? Salma yang namanya disebut dalam soal itu pun tersenyum gembira. (Humaiyah)