PWMU.CO – Seorang pemimpin yang baik akan membantu kelompoknya untuk bekerja sama dengan baik. Nilai sikap ini diungkapkan oleh guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ria Eka Lestari SSi, Rabu (14/2/18).
“Dalam eksperimen ini, anak-anak tidak hanya belajar sain, tapi juga belajar menghargai dan kerja sama setiap anggota kelompok dalam setiap aktivitas praktikumnya,” ungkapnya di sela mendampingi eksperimen gelembung sabun.
Tari—panggilan akrabnya–menyampaikan penanaman karakter yang tersirat dalam pembelajaran Kurikulum 2013 sangat penting.
“Karena itulah, nilai yang kita ambil tidak hanya hasil eksperimennya berhasil atau tidak. Lebih dari itu, nilai sikap sosial dan spiritual harus ada. Kita sampaikan ke siswa jika Allah telah menyediakan bahan-bahan pelarut di sekitar kita. Lalu kita minta anak-anak menemukannya,” tuturnya.
Ditemui usai eksperimen, siswa kelas 6 Jendral Sudirman M Salman Rizky Mucharom mengaku senang bisa belajar kepemimpinan dari gelembung sabun.
“Ternyata benar kata Ustadzah, kalau larutan sabunnya ditiup dengan keras dan berebut, tidak akan muncul gelembung yang bertahan lama,” ujarnya sembari menunjukkan gelembung sabun tiupannya.
Siswa yang biasa disapa Salman ini menjelaskan cara yang dia lakukan dan timnya agar gelembung sabunnya bertahan lama adalah meniup perlahan-lahan dan bergantian.
“Kami juga menjaga agar dasar gelembung sabunnya tidak bergeser atau bergerak karena ulah kami yang saling berebut,” ucapnya.
Berbeda halnya dengan Amelia Zaskiya Nadine, siswi kelas 6 Buya Hamka yang sedih karena percobaannya hampir gagal.
“Harusnya larutan dengan cairan sabun terbanyak adalah yang paling lama bertahan gelembungnya. Tapi kelompok saya tidak. Teman-teman sih sukanya sentuh-sentuh gelembungnya. Jadi mudah pecah deh,” keluh Amel, panggilannya.
Menurut Amel, timnya kurang bisa menghargai hasil tiupan teman lain hingga hasil eksperimennya tidak sesuai teori.
Kepemimpinan yang baik, kunci keberhasilan! (REL)