PWMU.CO – Banyak masyarakat yang simpati dan respek terhadap Muhammadiyah. Tapi ragu dan malu-malu untuk bergabung menjadi bagian dari keluarga Muhammadiyah. Kenapa demikian? Ternyata, aspek sosial menjadi salah faktor masyarakat enggan untuk bergabung dalam Persyarikatan.
(Baca juga: Muhammadiyah Beri Modal Usaha untuk Eks Gafatar dan Inilah 5 Ciri Islam Berkemajauan)
“Kalau Muhammadiyah berdiri di sini, habislah langganan (jama’ah, red) saya,” kata Ketua PP Muhammadiyah Syafiq A. Mughni menirukan salah seorang warga yang diwawancarai dalam penelitian disertasi Dr Hamidi. Penelitian tersebut dilakukan di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Bangkalan, Madura, mengenai konversi agama. Dalam hal ini adalah orang NU yang pindah masuk Muhammadiyah.
(Baca juga: Muhammadiyah: Jangan Balas Terorisme dengan Terorisme dan Inilah Daftar 137 Terduga Teroris yang “Diadili” Aparat tanpa Proses Pengadilan)
Syafiq menyebut keraguan dan ketakutan itu dengan istilah Muhammadiyah phobia (ketakutan terhadap Muhammadiyah). Menurut Syafiq, penyebab Muhammadiyah phobia tidak hanya faktor sosial saja, tapi juga mengenai ajaran yang disampaikan.
(Baca juga: Syafiq Gantikan Busyro pada Kajian Terorisme (di Surabaya)
“Tidak hanya Islamophobia saja, tapi Muhammadiyah phobia juga ada. Inilah yang menyebabkan, kenapa umat Islam di Indonesia tidak semuanya masuk Muhammadiyah. Penyebab Muhammadiyah phobia bisa macam-macam. Termasuk yang saya sebutkan tadi, yakni faktor sosial dan ideologi,” tutur Syafiq dalam ceramahnya di Kajian Ahad Pagi Pencerah PDM Surabaya, Ahad (24/4). (ilmi)