PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 Balongpanggang Gresik kedatangan tamu istimewa, pada Senin (19/2/18). Tamu tersebut dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Tujuannya, memberikan penyuluhan kepada siswa kelas satu tentang pemanfaatan, pemeliharaan, dan pencegahan banjir di sungai. Para siswa pun menyambutnya dengan antusias.
“Sungai seperti huruf U. Seperti gelas yang diisi kopi. Kalau kopi diminum maka menyisakan endapan. Jika endapan ini tidak rajin dibersihkan maka daya tampung air akan berkurang dan bisa menyebabkan apa …, anak-anak?” tanya Sukardi, Operasional Pemeliharaan (OP) BBWS.
“Banjiiiirrr…” jawab mereka serentak..
Dialog interaktif pun datang silih berganti dan dijawab Pak Ardi—panggilan akrabnya—dengan sabar.
Ahmad Agus Amar Amrullah, salah satu siswa bertanya kepadanya tentang bahaya banjir. “Mosok banjir itu bahaya Pak? Nek banjir, saya seneng Pak, bisa kecek (mainan air),” tanyanya.
Dijelaskan oleh Pak Ardi banjir bisa menimbulkan banyak kerugian. Seperti mendatangkan penyakit, kerugian harta benda, bahkan kehilangan nyawa.
Pak Ardi mengajak anak-anak menjaga dan mencintai sungai dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Tidak menanami tanggul dengan tanaman produktif. Juga tidak bermain di sungai tanpa didampingi orang dewasa.
Tentang tidak bolehnya menanami tanggul dengan tanaman apapun, apalagi tanaman produktif, kepada PWMU.CO Pak Ardi menjelaskan, “Meskipun tanaman keras seperti jati yang akarnya bisa menyerap air tanah, tapi jika pohonnya ditebang akan terjadi pembusukan pada akarnya,” jelasnya.
Hal itu, lanjutny, mengakibatkan tanggul retak di musim kemarau dan longsor di musim hujan. “Lama kelamaan akan terjadi pendangkalan dan daya tampung sungai berkurang. Otomatis akan terjadi banjir,” ungkapnya. (Liza Rahmawati)