
Heny Lutfiany, kedua dari kiri, juara desain karakter komik Jepang.
PWMU.CO-Seulas senyum kemenangan tersungging di bibir mungil gadis bernama Heny Lutfiany. Siswa kelas XII MIPA 9 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA) menorehkan prestasinya. Ia bisa menyisihkan 59 peserta Lomba Japanese Design Character dan menjadi juara I tingkat Provinsi Jawa Timur.
Lomba ini dihelat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Onigiri UPN Jawa Timur, Ahad (25/2/2018). UKM yang berfokus di bidang bahasa dan budaya Jepang.
Baca Juga: Karya Batik Sempurna Itu Mencerminkan Kesabaran
“Alhamdulillah, saya tidak pernah menyangka kalau bisa jadi juara satu,” ujar Heny, panggilannya, dengan mata berbinar-binar. Menurutnya, ini adalah prestasi luar biasa karena bisa mengalahkan mahasiswa.
Juara kedua diraih Argika, mahasiswa Universitas Tujuh belas Agustus (Untag), juara ketiga diperoleh Azro Azizah, mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Juara harapan 1 Syahda Nareswari SMKN 12 Surabaya, juara harapan 2 Putri Alfisyahrini SMAN 13 Surabaya, juara harapan 3 Irvan Ferdanto UPN Jatim.
Lomba untuk siswa SMA, SMK dan mahasiswa ini dilaksanakan di Gedung Fisip 2 UPN diikuti peserta penggemar desain karakter. Semua peserta diberikan story line, kemudian diminta mendesain karakter terkait story line tersebut.
Setelah karakter selesai, peserta memberi nama karakter yang telah dibuat. Hasil karya Heny bernama Kutsugawa Aomi yang berasal dari kata KUsuburu berarti bara, TSUki berarti bulan, tokuGAWA yang merupakan klan terakhir di zaman edo, dan AOMI singkatan dari Aoi Mitsuba atau daun bunga hollyhock yang merupakan lambang dari klan Tokugawa.
“Teknik gambar dan estetika karya Argika memang sedikit lebih bagus jika dibandingkan Heny. Hanya saja tema karakter dan story line yang dibuat Heny memukau juri,” terang Vyolita, salah satu juri. “Heny mampu mengaitkan karakternya dengan sejarah Tokugawa, marga terakhir di zaman Edo (1976), sehingga karakter yang dibuat semakin kelihatan nyata dan hidup,” tegasnya.
Storyline kepunyaannya menceritakan bagaimana tokoh yang ia buat, Aomi, menjadi tokoh protagonis yang bisa bertemu dengan maskot utama dari UKM Onigiri, Kirana dan mengapa tokoh buatannya membantu Kirana dengan bergabung menjadi salah satu timnya.
Heny, memang hobi menggambar sejak kecil. Kelas 4 SD dia baru tahu apa itu komik. Sejak saat itu dia mulai menggambar komik.
Menurut Dio Yulian Sofansyah SPd, pembina Japanese Conversation Club (JCC) yang juga guru sejarah, Heny adalah anak yang cerdas, bisa cepat menghafal sejarah dan gambar desainnya bagus.
“Sebelum lomba, Heny rajin belajar sejarah Jepang, meskipun harus membagi waktu untuk belajar mempersiapkan penilaian dan ujian, ” ungkap Dio. “Ia berlatih keras untuk lomba ini karena ingin memberikan persembahan prestasi untuk sekolahnya di tahun terakhirnya menjadi siswa SMAMDA,” tandasnya. (Puspitorini)
Discussion about this post