PWMU.CO – Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lamongan M. Ghufron Hambali mengatakan, untuk menjadi ideolog sejati tidak sekadar bermodal lisan. Ideolog sejati ditunjukkan dengan bukti kerja nyata dan kesiapan berkorban dengan harta, tenaga, dan waktu.
Ghufron menyampaikan hal itu di hadapan 231 peserta “Pelatihan Peningkatan Kualitas mubaligh Muhammadiyah”, yang berlangsung di Gedung Dakwah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Brondong, Lamongan, Ahad (25/2/18) lalu.
Dia menengarahi adanya gejala omdo alias omong doang pada beberapa aktivis Persyarikatan. Bahkan, menurutnya, ada di antara mereka yang sekadar numpang nama untuk mencari materi dan popularitas. “Masak di Persyarikatan hanya promo nama saja. Kalau hanya itu semua orang bisa,” katanya dengan nada tinggi.
Agar tidak terulang hal seperti itu dia memberikan tiga kunci bagaimana seorang aktivis Persyarikatan itu menjadi ideolog sejati. “Pertama, buka, pahami, dan renungkan kembali putusan-putusan bersifat ideologis,” ujarnya sambil menyebut beberapa putusan seperti: Kepribadian Muhammadiyah, Khittoh Perjuangan Muhamamdiyah, Muqaddimah Anggaran DasarMuhamamdiyah, dan 12 Langkah Muhammadiyah. “Di sana kita akan tahu apa dan mengapa Muhammadiyah didirikan. Serta bagaimana seharusnya pimpinan memperjuangkan.”
Kunci kedua, menurut pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Lamongan itu, berkhidmad melalui Persyarikatan adalah wasilah mencapai ridha Allah. “Jangan salah paham bahwa mengurus Muhammadiyah hanya urusan duniawi. Kalau kita mengabdi dengan sungguh-sungguh secara ikhlas dan sabar pasti akan mendapat jaminan dari Allah berupa keberkahan dan kelapangan hidup dunia-akhirat. Muhammadiyah mengajarkan memberi dan welas asih tanpa pamrih,” urai Ghufron.
Kunci ketiga, jangan setengah hati. “Bagaimana perasaan kita bila diduakan. Begitu pula rasanya bila kita menduakan Muhammadiyah. Pasti tidak ada kenyamanan dan ketenangan dalam batin. Karena pikirannya belum bisa fokus pada satu gerakan dan hasilnya pun tidak akan maksimal,” papar pria yang tinggal di Kota Lamongan ini.
Mengakhiri penyampaian materi Khittah dan Kepribadian Muhammadiyah itu, Ghufron mewanti-wanti agar mubaligh Muhammadiyah senatiasa menjaga ruh perjuangan. (Mohamad Su’ud)