PWMU.CO – Anak-anak terkadang suka memberi surprise untuk orangtua atau gurunya. Sebagian guru dan orangtua siswa TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI) Manyar Gresik merasakan hal ini dalam kegiatan Panggung Gembira, Sabtu (24/2/18) lalu.
Sebagai puncak kegiatan tengah Semester (KTS) II ini, acara tersebut sempat membuat gelisah beberapa siswa sebelum tampil.
Seperti pengakuan Fatmawati, ibunda Rafaelia Rati. Ia mengatakan, malam sebelum pelaksanaan, anaknya tidak bisa tidur karena memikirkan panggung gembira. “Hatinya antara gelisah dan senang,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh ibunda Alifia Mumtazah Nur Machmudah, Yayuk Mistiani. “Alifia nggak bisa tidur ustadzah, terus mikirin panggung gembira,” katanya.
Usai tampilan anak-anak, sebagian orangtua dan guru dikejutkan dengan tampilan anak-anak yang memukau.
Yayuk Mistiani mengaku terkejut melihat tampilan anaknya.
“Alhamdulillah, tadi anak-anak bisa tampil dengan baik dan berani,” ujarnya saat ditemui usai acara.
Salah satu guru kelompok Utsman Bin Affan Ninik Nuryani MPd mengatakan, tampilan siswa saat di panggung sangat berbeda pada saat latihan yang terkadang bercanda dan tidak serius.
“Ketika berada di atas panggung, dengan rasa tanggung jawab dan bersemangat mereka tampil dengan baik,” ucapnya senang.
Demikian juga, lanjutnya, ansamble angklung Gundul-gundul Pacul yang berhasil mencuri perhatian tamu undangan.
Ustadzah Ninik—begitu ia disapa—mengatakan, Azalia Mercyana Zahira dan kawan-kawan memainkan angklungnya dengan baik sampai akhir dengan semangat.
Tak hanya itu, Ninik juga memberikan apresiasi atas tanggung jawab dan semangat Muhammad Akhtar Hanif Evyono.
“Meskipun kakinya sakit tapi tetap bersemangat ikut tampil parade bahasa Inggris dengan teman-temannya,” ujarnya.
Ternyata beberapa hari sebelumnya, kaki kiri Akhtar masuk ke jeruji sepeda.
Sementara itu, Roihanah SPdI yang juga melatih tampilan siswa di kelas bersama ustadzah Ninik mengatakan, anak-anak cepat merespon dan menirukan apa yang diajarkan oleh gurunya.
Roihanah menambahkan, dari penampilan angklung, parade bahasa Inggris, dan hafalan doa, semuanya tampil dengan lancar.
“Alhamdulillah kami selaku guru kelas merasa senang dan bangga dengan kemampuan anak didik kami. Orangtua pun senang dan puas melihat anak-anaknya tampil,” ujarnya.
Saat ditanya alasan memakai baju baru, Muhammad Fajar Abrisam mengaku ingin tampil menarik di atas panggung.
“Isam pengen kelihatan ganteng,” kata Triana Hidayati, ibundanya.
You are all great! Well done! (Anik/AK)