PWMU.CO – Berseragam merah hitam, perempuan muda itu tampak membuka paspor dan bukti check in. Sesekali ia melihat timbangan barang di depan mejanya.
“Lebih dari 7 kg, Pak. Mohon maaf silakan kurangi barang Anda,” tuturnya pada salah satu penumpang Air Asia di ruang tunggu keberangkatan Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Jumat (2/3/18).
Ditemui PWMU.CO yang mengikuti Rihlah Dakwah III Muhammadiyah Jawa Timur ke Malaysia-Thailand, pemilik nama lengkap Yosita Nur Aisyah ini mengaku senang menekuni pekerjaannya sebagai Pasasi atau Ground Staff AirAsia Surabaya.
“Alhamdulillah, bersyukur dan sangat menikmati. Saya belajar banyak hal di sini. Tentang keamanan, kesabaran, dan kedisiplinan, juga mengelola emosi. Ya seperti ini, rata-rata penumpang tidak terima jika barang bawaannya harus dikurangi karena melebihi standar maksimal kabin,” ujar Yosi, sapaannya.
Lima tahun bekerja, Yosi dituntut siap menghadapi berbagai tipe orang. “Kerjanya ngadepin orang marah kayaknya, he he,” celetuknya sembari tertawa.
Perempuan asal Malang Jawa Timur ini mengeluh paling sulit menghadapi kasus delay.
“Ya kebanyakan marah kalau kena delay. Kita berusaha jelaskan alasan delay dengan baik, tapi ya tetap saja ada yang tidak terima. Kami paham sih, penumpang rugi waktu dan lainnya. Tapi ya bagaimana lagi jika pesawat belum bisa terbang,” keluhnya.
Ibu satu anak ini menyampaikan sikap tegas dan sabar berbaur dalam pekerjaannya.
“Tegas karena kami harus menegakkan aturan. Sabar karena pekerjaan kami adalah jasa. Layanan yang diberikan harus ramah. Jadi ya meskipun dimarahi penumpang, tetap harus diterima dan dihadapi dengan senyuman,” ungkapnya.
Yosi menjelaskan, jam kerja dengan sistem shift memudahkannya mengatur aktivitas.
“Ada dua shift, pagi dan siang. Hari ini sampai empat hari ke depan, saya shift pagi. Jadi jam tiga dini hari sudah masuk, hingga jam satu siang nanti. Kalau shift sore itu, jam 12 siang hingga 21.30,” jelasnya. Dia berharap jumlah penumpang yang belum dapat mengendalikan emosi semakin berkurang.
“Pasasi seperti kami bertugas melayani kebutuhan penumpang mulai dari cek paspor dan tiket di pintu masuk gerbang keberangkatan, pendampingan self check-in, check-in, hingga pemeriksaan berat barang bawaan di pintu ruang tunggu keberangkatan. Serta pengawalan penumpang memasuki pesawat. Kami berharap penumpang bisa memahami hal itu. Aturan dibuat bukan untuk mempersulit, tetapi alasan keselamatanlah yang kami ke depankan,” jelasnya.
Selamat bertugas, Yosi! (Ria Eka Lestari)