Kebanggaan MTsM 6 Banyutengah, Dua Profesor dan Satu Doktor Alumnusnya Turun Gunung Ikut Tingkatkan Kualitas Guru

PWMU.CO – Kepala Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) 6 Banyutengah Anshori SThI tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Pasalnya, madrasah yang terletak di Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mendapat mitra baru dalam peningkatan kualitas pendidikan lembaganya.

“Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, mitra kami bertambah lagi. Kali ini datang dari Unitomo Surabaya,” ungkapnya pada PWMU.CO, Rabu (7/3/18).

Dia menjelaskan, perguruan tinggi yang berlokasi di Jalan Semolowaru Surabaya itu sedang menyiapkan program pengabdian masyarakat berbentuk Pelatihan Pengajaran Menarik dan Efektif bagi Guru Mata Pelajaran MIPA di madrasahnya.

“Tanggalnya belum ditentukan. Nunggu proposal disetujuai rektorat. Tetapi dua kali sudah pihak Unitomo turun ke sini. Pertama saat survei awal pada tanggal 22 Januari 2018 dan kunjungan kedua, Kamis 1 Maret lalu,” urainya. Pada kunjungan kedua itu dilakukan penyebaran angket bagi siswa untuk mendapatkan data penyusunan proposal  yang akan diajukan pada pihak rektorat.

Menariknya, satu profesor dan seorang doktor terjun langsung pada kunjungan kedua itu. “Tim Unitomo diwakili oleh satu guru besar dan seorang calon guru besar,” jelas Anshori. Yang dia maksud adalah Prof Dr Viktor Sagala MPd dan Dr Muhajir MEd. Gelar profesor Muhajir sendiri, kata Anshori, masih dalam proses pengajuan.

Nama yang terakhir, kata Anshori, adalah alumni dari MTs Muhammadiyah 6 Banyutengah. “Beliau anak asli Desa Banyutengah yang sempat mengenyam pendidikan di luar negeri dan sekarang ingin memberi manfaat bagi almamaternya,” terang Anshori tentang sosok Muhajir.

Dia bersyukur, sebab program tersebut akan sangat bermanfaat bagi madrasahnya, khsusunya bagi guru-guru MIPA. “Guru di sini sangat membutuhkan kemampuan mengajar yang menarik dengan penggunaan media pembelajaran yang kreatif,” ujarnya.

Anshori bangga karena dua profesor dan satu calon profesor itu akan langsung turun gunung dalam pelatihan nanti. Satu guru besar lainnya adalah Prof Dr Dra Sulis Janu Hartati MT. (MN)