PWMU.CO – Warga Muhammadiyah Kota Pasuruan kembali berduka setelah tokohnya wafat satu persatu. Terhitung sejak akhir September 2017 lalu, setidaknya 4 tokoh Persyarikatan telah wafat. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan M. Kholil Asyari pada 28 September 2017, disusul kemudian Drs Fauzan (17/10/07), dan Imam Sadeli, (5/12/17).
Kepergian ketiganya itu tentu saja menimbulkan duka mendalam bagi keluarga besar Muhammadiyah Kota Pasuruan. Setelah ketiganya, kembali salah satu tokoh Muhammadiyah, Ali Chumaidy meninggal dunia, Sabtu malam (10/3). Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan periode 1990-1995 meninggal dunia setelah dirawat intensif di RSUD Kota Pasuruan.
Wakil Ketua PDM Kota Pasuruan Anang Abd Malik mengatakan, segenap pimpinan dan keluarga besar Muhammadiyah Kota Pasuruan turut berduka cita atas wafatnya almarhum Ali Khumaidi yang beralamat duka di Perum Tembok Kota Pasuruan,
“Innalillahi wa innailaihi roji’un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu. Semoga Allah mengampuni segala dosa dosanya dan menerima amal ibadahnya,” ujar Anang mendoakan.
Jenazah almarhum Ali dimakamkan di tempat pemakan umum (TPU) Karang Wingko Kota Pasuruan, Ahad (11/3/2018) pukul 10.00.
Jejak Chumaidy dalam ber-Muhammadiyah tercatat cukup banyak. Ketika PDM Pasuruan dimekarkan mengikuti pemekaran Kota dan Kabupaten Pasuruan pada 1987, dia menjadi salah satu pemggerak Muhammadiyah. Hingga akhirnya dipercaya sebagai Ketua Muhammadiyah Kota Pasuruan periode 1990-1995.
Dikenal sebagai aktivis Muhammadiyah yang haus ilmu pengetahuan, terutama masalah keagamaan. Ketika Majalah MATAN pertama kali diluncurkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim pada tahun 2006, Chumaidy tercatat sebagai cukup aktif mengajukan pertanyaan untuk mencerahkan warga.
Dalam rubrik “Konsultasi Agama” MATAN yang diasuh almarhum KH Mu’ammal Hamidy, Chumaidy seringkali mengajukan pertanyaan yang bukan sekedar pertanyaan. Pertanyaan seringkali untuk mencari solusi dari “ikhtilaf” masalah-masalah fiqhiyyah, sambil melampirkan berbagai dalilnya.
“Beliau seringkali mengajukan pertanyaan terkait masalah-masalah yang seringkali menimbulkan ikhtilaf dalam umat Islam untuk dicarikan pemecahannya,” jelas salah satu pengasuh Majalah MATAN yang juga Wakil Ketua PWM Jatim, Nadjib Hamid.
Selamat jalan Ustadz Ali Chumaidy, Insyaallah husnul khatimah. (aan/arifah)