PWMU.CO – Pondok Madinatul Ilmi SMA Muhammadiyah 1 Gresik punya program khusus untuk membekali para santri dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, khususnya dalam berkomunikasi secara global.
Program tersebut adalah muhadharah atau latihan pidato dalam tiga bahasa, yaitu, Arab, Inggris, dan Indonesia. Kegiatan ini rutin dilaksanakan satu pekan secara terpisah antara pondok putra dan putri.
Dan hasilnya, dipresentasikan dalam Muhadharah Akbar yang digelar tiga bulan sekali, seperti pada Sabtu, (10/3/18).
Pengasuh Pondok Madinatul Ilmi Ustadz Edwin Firman Sjafrial M PdI yang menggagas program ini menuturkan, Muhadharah Akbar ini sebagai ajang untuk mempraktikkan ilmu public speaking. “Kita harapkan mampu melahirkan dai-dai muda yang piawai dalam berdakwah,” ujarnya.
Sementara itu, Ustadz Husnul Khulug MPd, salah satu pembina program muhadharah mengatakan, santriwan dan santriwati dilatih untuk mampu berpidato dalam tiga bahasa agar bisa memenuhi kebutuhan audiens di manapun mereka berada. “Di Muhadharah Akbar inilah hasil pelatihan diuji keandalannya” terangnya.
Program Muhadharah Akbar ini di ikuti 99 peserta. Menampilkan pidato 9 santri, masing masing angkatan 3 santri kelas X, XI, dan XI.
Selain sebagai ajang uji nyali berbicara di depan umum, Muhadharah Akbar juga menjadi wadah ekspresi seni. Setiap setiap jeda pidato tiga santri ada penampilan musik dari santriwan dan santriwati.
Pengalaman berharga tidak hanya di dapatkan oleh santri yang muhadharah. Bahkan pembawa acara acara pun bisa memetiknya.
Isy Kamalia misalnya. Santriwati kelas X ini harus mengantarkan acara sampai selesai dengan tiga bahasa. “Saya merasa deg-degan dan gemetaran ketika mau maju ke depan. Apalagi di hadapan ustadz dan ustadzah, serta kakak kelas. Tapi alhamdulillah saat tampil rasa groginya tiba-tiba menghilang. Saya senang sekali mendapatkan pengalaman luar biasa ini. Melatih kemampuan saya berbicara di depan umum,” ungkapnya.
Santriwan dan Santriwati Pondok Madinatul Ilmi ini adalah siswa siswi dari SMA Muhammadiyah 1 Gresik yang berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari luar Kabupaten Gresik, bahkan dari Luar Pulau Jawa. (Dewi)