PWMU.CO-Senyum mengembang di wajah Abdurrahman. Pria bertubuh subur itu menyambut ramah saat rombongan Rihlah Dakwah III Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur tiba di Bandara Hat Yai, Thailand, Jumat (2/3/2018) pukul 16.15 waktu setempat.
Sore yang cerah. Saat matahari perlahan mulai menepi. Lalu-lalang penumpang yang keluar dan masuk bandara sudah tak bisa lagi dihitung dengan jari. Meski kota kecil seperti Kota Malang, Hat Yai tergolong kota yang sibuk. Salah satu kota terpadat di Thailand yang menjadi jantung ekonomi dan budaya Thailand Selatan.
Rahman, begitu pria kelahiran Singapura itu karib disapa, sangat cekatan memandu rombongan Rihlah Dakawah III PWM Jawa Timur meninggalkan bandara. Beberapa unit mobil travel sudah disiapkan untuk membawa rombongan menuju hotel. Ia lalu meminta para asistennya menata rapi semua barang yang dibawa peserta di bagasi mobil.
“Jangan sampai ada yang tertinggal, ya,” ucap Rahman, seraya menyilakan peserta masuk mobil jemputan.
Untuk keluar bandara, rombongan rihlah dijemput beberapa mobil karena bus Malaysia tidak boleh masuk Bandara Hat Yai. Beberapa saat setelah keluar bandara, rombongan berganti naik bus menuju Kota Pattani.
Rahman adalah guide yang setia mengawal dan mengatur selama perjalanan rombongan rihlah. Pada rihlah pertama dan kedua, Rahman juga ikut mendampingi.
Di hadapan semua peserta, Rahman mengatakan rasa senangnya bisa dipercaya lagi untuk mengatur semua akomodasi selama kegiatan berlangsung.
“Saya sangat senang. Semua peserta yang hebat-hebat ini hanya punya niat mulia,” ujar dia, penuh semangat.
Sepanjang perjalanan, Rahman kemudian mengingatkan peristiwa pada rihlah tahun lalu. Ketika itu, rombongan rihlah harus shalat di dekat lift hotel di kawasan Pattani Thailand Selatan. Ini karena hotel tidak menyediakan fasilitas musholla. Mereka menggelar alas seadanya dan membentuk barisan shaf.
“Percaya tidak, karena lihat shalat jamaah dekat lift hotel itu, akhirnya ada tiga orang masuk Islam,” ungkap Rahman dengan rona amat bahagia.
Sontak, kabar mengejutkan yang disampaikan Rahman itu membuat peserta rihlah terperangah. Sebagian nyaris tak bisa berucap kata. “Oh ya, dari mana dapat kabar itu?” ucap Nugraha Hadi Kusuma, Wakil ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PWM Jatim, yang kebetulan duduk di kursi depan.
“Iya, saya dapat kabar itu. Ada tiga pegawai hotel akhirnya masuk Islam setelah lihat Anda shalat berjamaah,” beber Rahman.
“Tapi sekarang jangan sholat dekat lift lagi, ya. Insya Allah, kali ini kita ada musholla untuk melaksanakan shalat berjamaah” imbuh pria yang tinggal di Malaysia itu, lalu tersenyum.
Pada rihlah ketiga tahun ini, peserta menginap di Pattani Park View Hotel. Di sana ada ada fasilitas mushollanya. Peserta pun sangat gembira karena bisa melaksanakan shalat berjamaah.
Rahman sendiri seorang guide yang sangat bersahabat dan menyenangkan. Dia disebut Nadjib Hamid, wakil ketua PWM Jatim, sebagai warga Muhammadiyah baru karena mendapat berkahnya kegiatan rihlah dakwah Muhammadiyah.
Sebelum berangkat, peserta Rihlah Dakwah III PWM Jawa Timur juga mendapat apresiasi positif dari petugas imigrasi. Seperti yang terlihat saat peserta menjalani pemeriksaan petugas imigrasi di Bandara Internasional Juanda Surabaya, 2 Maret 2018.
Saat pemeriksaan, petugas imigrasi berinisial MA serius bertanya terkait rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan di Malaysia dan Thailand. Setelah mendapatkan semua jawaban, dia pun berkomentar, “Ini kegiatan yang sangat bagus. Saya senang sekali.”
MA lalu bertanya di mana pusat kegiatan Muhammadiyah di Surabaya. “Saya sangat berharap bisa ikut kegiatan Muhammadiyah, ” tutur pria asal Padang itu penuh harap. (uzlifah)