PWMU.CO – Muballigh itu berfungsi sebagai pelanjut risalah Rasulullah saw. Karena itu dalam berdakwah membutuhkan kesungguhan, tidak bisa dilakukan setengah hati. Hal itu disampaikan oleh Mohamad Ghufron dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kualitas Muballigh Muhammadiyah (PKM), Ahad (18/3/18).
“Bila umat ini dibiarkan, tidak dirawat, maka lambat-laun akan layu. Apalagi wilayah dakwah yang sedang Anda hadapi termasuk peta yang lumayan menantang,” kata Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan ini.
Kegiatan yang bertempat di Aula SMK Muhammadiyah 3 Ngimbang Lamongan ini diikuti oleh 110 peserta. Merupakan PKM ke-4, terdiri dari 7 Cabang, yaitu Ngimbang, Modo, Sukorame, Bluluk, Kembangbahu, Mantup dan Sambeng.
Lebih lanjut, Ghufron memberikan tiga kekuatan untuk menuju organisasi yang dinamis. Pertama, kekuatan keyakinan. Pemimpin itu harus bervisi ke depan. Berorientasi masa depan. Mempunyai daya juang yang tidak seperti kebanyakan. “Rata-rata cabang dan ranting yang maju itu memiliki pemimpin visioner,” kata pengurus Ponpes al-Mizan Lamongan ini.
Kedua, kata Ghufron, kekuatan moral. “Muballigh, lebih-lebih pemimpin, harus berusaha menjadi contoh bagi umat,” ucapnya. Ketiga, kekuatan metode. Menurut dia, pemimpin itu harus kreatif. “Selalu mempunyai cara-cara baru untuk menggairahkan umat. Bisa melakukan kunjungan dan sharing dengan cabang-ranting yang maju,” ujarnya.
Ghufron juga mengingatkan, berdakwah di Persyarikatan Muhammadiyah adalah bukti dari kekuatan iman kita kepada Allah. (Mohamad Su’ud)
Discussion about this post