PWMU.CO-Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Jawa Timur punya gawe besar. Selama dua hari, mulai 17-18 Maret 2018, PW Aisyiyah menggelar musyawarah pimpinan wilayah (Muspimwil) di gedung LPMP Jalan Ketintang 15 Surabaya. Aisyiyah Jember tidak mau ketinggalan dalam acara akbar tingkat Jawa Timur tersebut. Sebanyak 14 utusan dari Jember dikerahkan untuk ikut hadir mengikuti Muspimwil I. Mereka terdiri dari unsur pimpinan harian, ketua majelis, ketua lembaga, dan perwakilan cabang.
Bisa ikut musyawarah tingkat Jawa Timur merupakan pengalaman yang membanggakan. Tetapi di balik itu ternyata ada sedikit pengalaman yang membuat rombongan terkesan. Yakni ketika pertama kali tiba di lokasi. “Mungkin karena kecapekan atau apa, rombongan langsung menuju ke tempat penginapan sambil membawa semua barang bawaan,” kata Sekretaris PC Aisyiyah Tanggul, Humaiyah mengenang.
Ternyata, lanjut Humaiyah, lokasi penginapan yang dituju tersebut bukan untuk utusan Jember, padahal rombongan sudah kecapekan membawa barang bawaan yang lumayan banyak. Semua pengurus tentu ngos-ngosan. Pikiran panik dan tambah bingung karena sudah capek bawa barang bawaan, ternyata tidak ada tempat penginapannya untuk utusan Jember.
Rombongan pun menuju ke gedung sebelah kiri. Dicari sambil menenteng barang bawaan yang cukup banyak, ternyata juga masih tidak ada tempat untuk utusan Jember. Beralih ke gedung sebelahnya. Sama. Tidak ada tempat juga. Rombongan baru menemukan tempat penginapan setelah salah seorang dari rombongan terpikir ke petugas regestrasi menanyakannya.
“Oalah, nggak dari tadi tanya. Kamar kita ada di belakang gedung ini,” kata Jariyah, salah satu utusan Jember.
Hampir semua rombongan yang belum pernah ikut dalam acara setingkat Jatim seperti ini hanya bisa tersenyum mengingat kekonyolan yang barusan terjadi. “Gagal fokus akibat capek dan belum sarapan,” seloroh Utami Dwi Rahayu, sekretaris PCA Watukebo.
“Ayo, cepat bersih diri, jangan sampai terlambat, kita harus dapat tempat duduk di depan!” ajak Humaiyah, Sekretaris PCA Tanggul.
Begitu sampai di gedung utama, suasana masih sepi. Setelah mengisi daftar hadir, segera mencari tempat duduk di depan. “Ibu, tempat duduk rombongan sesuai dengan papan nama yang sudah kami sedikan ya,” kata petugas regestrasi.
Begitu dicari, ternyata tempat untuk utusan dari Jember ada di baris ke tiga dari belakang. Waduh. Sedikit posisi tak nyaman. Sudah dapat tempat duduk di belakang dan itupun pandangan terhalang tiang penyangga cukup besar. “Datang awal ternyata tidak mesti beruntung,” aku Humaiyah.
Namun kekecewaan rombongan Jember sedikit terbayar oleh suara merdu dari Paduan Suara Rumah Sakit Islam Aisyiyah Nganjuk. Group paduan membawakan lagu-lagu yang membuat hati tentram. Di antara lagu yang dibawakan berjudul “Rek Ayo Rek, Jembatan Merah, Yok Pro Konco, dan Tanduk Majeng.”
Wakil Ketua PWM Jatim Sulthon Amin dalam sambutannya melontarkan guyonan jika ada dua orang perempuan saja bertemu menjadi ramai, apalagi ini ada 451 perempuan belum ditambah panitianya. “Pantaslah kalau Muspimwil Aisyiyah ini digelar sampai dua hari. Perempuan itu cenderung jlimet, beda dengan bapak–bapak Muhammadiyah,” tutur Sulthon. ( Humaiyah)