PWMU.CO-Kedatangan Dr Abdul Rohim, suami Bupati Jember Dr Faidah di SMP Muhammadiyah 04 Tanggul (SMP Muhata), Senin ( 19/3/2018) benar–benar membuat pihak sekolah berbangga. Pasalnya, Abdul Rohim yang sibuk jadi dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Jember (Unej) dan mengurusi rumah sakit ternyata masih menyempatkan diri hadir dalam rangka memberi motivasi di classmeeting SMP Muhata .
“Jangan repot-repot jika Dr Rohim datang berkunjung. Beliau orangnya sederhana, Mbak,” kata wartawan Radar Jember Rully Effendi yang mendampingi Abdul Rohim.
Abdul Rohim datang ke SMP Muhata tanpa sopir, tanpa pengawalan. Abdul Rohim hanya datang bertiga bersama Rully dan Kades Tanggul Kulon, Arifin Wahyuono. Mereka disambut antusias oleh civitas akademika SMP Muhata dan dipersilahkan untuk mengisi acara dalam kegiatan classmeeting.
Kesempatan classmeeting dengan para siswa SMP Muhata sepertinya tidak disia-siakan oleh suami Bupati Jember Dr Faidah. Di hadapan para siswa, Abdul Rohim banyak memanfaatkan dengan memberikan motivasi. “Saya itu kalau ngajar di Unej hanya naik sepeda motor, Nak. Ke rumah sakit pun kadang bersepeda,” ucap Abdul Rohim di hadapan para siswa.
Abdul Rohim mengaku suka kesederhanaan. Ia kemudian mencontohkan baju yang dikenakan. “Baju yang bapak pakai ini, bapak pakai buat kondangan tadi malam. Masak hanya bapak pakai sekali, satu dua jam, harus dicuci. Eman sabun, tenaga, dan listriknya,” tutur dia meyakinkan.
Ia juga memberikan contoh lain. Yakni, mobil yang dipakai bekerja sehari-hari merupakan mobil Toyota Innova produk tahun 2005. Itupun, lanjut dia, keluar dari garasi karena dirinya mengaku ingin menemui siswa SMP Muhata. “Kalau setiap harinya cukup seperti yang bapak sebutkan tadi. Kalau bisa hemat buat apa boros, itu mubadzir dan mubadzir temannya setan. Hemat lho ya, bukan pelit. Kesederhanaan tidak akan membuat kita terhina,” tegasnya.
Dikatakan, kehidupan dirinya dulu juga tidak jauh beda dengan siswa-siswa SMP Muhata. “Hidup sederhana. Ke sekolah sambil membawa gorengan dititipkan ke kantin. Umi (Ibu, Red) mengajari bapak membuat telur asin sendiri kemudian dijual untuk mendapat uang tambahan,” kisah dia.
Begitu selesai menceritakan kisahnya terakhir, Abdul Rohim buru-buru meminta para siswa untuk tidak menceritakan pada istrinya, Bupati Jember Dr Faridah. “Yang ini jangan ceritakan ke Bu Faidah ya. Rahasia kita,” pinta dia. Kontan seisi ruang tertawa atas permintaannya itu.
Dalam kesempatan itu, ia mendorong para siswa untuk belajar giat karena tidak ada ilmu yang datang dengan sendirinya. Bila nanti menjadi orang sukses, tambah dia, dirinya berharap para siswa untuk menjadi orang yang tangan di atas alias dermawan. “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah,” nasihat dia.
Di akhir motivasinya, Rohim memberikan doorprise pada siswa yang bisa menjawab pertanyaan atau yang berani mengajukan pertanyaan. Ketika Rohim memberikan kesempatan siapa yang mau bertanya, Hafidz, siswa kelas 9 mengajukan pertanyaan. “Dokter, enak tidak mempunyai istri seorang Bupati?” tanya Hafidz.
Rohim langsung menepuk dahi sambil berkata:”Waduh, ini pertanyaan sulit,“ jawab Rohim yang langsung disambut suata tertawa seisi ruangan.
Dengan bijak, Rohim menjawab ketika mendampingi bupati ke daerah–daerah, dirinya merasa mendapat banyak saudara. Bagi Rohim, mempunyai satu musuh saja sangat tidak enak, tetapi mempunyai seribu saudara terasa kurang. (Humaiyah)