PWMU.CO – Mempelajari bahasa Arab tidak hanya arti tiap kata, tetapi juga pengucapan dan tulisan. Salah satu peserta Kuliah Bahasa Arab Ana Mariana menyampaikannya di sela perkuliahan, Kamis (22/3/18) di Perguruan Muhammadiyah Wotan, Panceng, Gresik.
Guru Riyadhus Shalihin dan Tahfidh Madrasah Diniyah (Madin) Takmiliyah Wustho Darussalam Wotan, Panceng, Gresik ini mengaku senang bisa belajar nahwu dan sharaf dalam Kuliah Bahasa Arab.
“Nahwu dan sharaf merupakan bagian dari Ulumul Arabiyyah, yang bertujuan untuk menjaga dari kesalahan pengucapan maupun tulisan,” ucapnya.
Perkuliahan ini diikuti seluruh guru dalam naungan Aisyiyah dan Muhammadiyah Wotan, di antaranya Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 16 Wotan, Taman Pendidikan Alquran (TPA) Darussalam Unit 022 Wotan, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 4 Wotan, Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) 9 Wotan, dan Madin Takmiliyah Wustho Darussalam Wotan, Panceng, Gresik.
“Alhamdulillah jumlah peserta ada 41 orang. Pembelajaran ini sudah berjalan selama empat bulan dan dilaksanakan setiap Kamis pukul 18.30-19.30,” ujar Ana Mariana.
Ditemui di tempat terpisah, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Wotan Slamet Sugiyono berpendapat perkuliahan ini sangat bagus dan berarti guru-guru masih merasa kurang ilmunya terutama bahasa Arab (nahwu sharaf).
“Insyaallah dengan kesadaran guru untuk terus belajar, maka pengetahuan guru itu akan bertambah luas. Semoga dengan kegiatan kuliah ini, semua guru menyadari betapa pentingnya guru itu sehingga masih dituntut terus belajar supaya ilmunya bisa berkembang dan disamping itu, setiap guru harus memiliki pengetahuan luas khususnya nahwu sharaf. Karena dengan menguasai ilmu bahasa Arab, maka seorang guru insyaallah bisa membaca dan memahami kitab-kitab agama,” jelasnya.
Sementara itu, Affan Achwan SPdI, guru Kuliah Bahasa Arab, berharap guru-guru TK, madrasah, dan madin, utamanya yang ada di naungan Perguruan Muhammadiyah Wotan mengenal dan mengerti kaidah-kaidah bahasa Arab, sehingga dapat membaca, menulis, dan memahami teks-teks Arab dengan benar.
“Dengan demikian, mereka dapat memahami kalam Allah yang terkandung dalam Al-Quran dan pesan-pesan Rasul yang terdapat dalam hadis-hadis yang sahih,” tuturnya.
Dia melanjutkan, dalam kelas kuliah itu juga ada pengurus kelas yaitu Kepala MIM 4 Wotan Periode 2007-2011 dan 2011-2015 Hanafi sebagai ketua.
“Sekretarisnya adalah Tata Usaha Madin Nur Syahid, dan Bendaharanya dipegang Bendahara TPA Maslakhah,” ungkapnya. (Tari/Syahid)