PWMU.CO – Pelantikan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Balongpanggang, Gresik, berlangsung meriah, Ahad (25/3/18).
Berbagai kegiatan ikut mewarnai acara tersebut, seperti pawai Putri Nasyiah yang mengenakan busana daur ulang.
Pawai dilaksanakan dengan rute Masjid Al Huda menuju Perguruan Muhammadiyah Balongpanggang. Selain Putri Nasyiah—yang terpilih dalam lomba bberpa waktu lalu—pawai juga diikuti warga Nasyiah, Aisyiyah, dan Nasyiah Kids yaitu anak-anak aktivis perempuan Nasyiah.
Ketua panitia Musrifah Winarty menyampaikan, diajaknya anak-anak tersebut sebagai upaya pengenalan Persyarikatan Muhammadiyah sejak dini. “Ini adalah hal yang sangat baik. Kita berharap, agar anak-anak terbiasa dan kelak dapat menjadi kader Muhammadiyah yang potensial,” ujarnya.
Yang tak kalah seru adalah penampilan 33 perempuan muda yang memainkan musik drumband. Menurut Musrifah, mereka terdiri dari perwakilan warga Nasyiah sekecamatan Balongpanggang.
“Semangat mereka patut diacungi jempol. Hanya berlatih lima kali tapi mampu menguasai dua lagu yaitu Mars Muhammadiyah dan Nasyiah,” terang dia.
Tak ayal, tampilan drumband ini mampu menyedot perhatian pengguna jalan raya. Sepanjang rute orang-orang mengabadikannya dengan kamera HP.
Kemeriahan acara ini tak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk dari instansi pemerintah. Di samping, tentu saja, Muhammadiyah beserta organisasi otonomnya, seperti Aisyiyah atau Pemuda Muhammadiyah lengkap dengan Kokam-nya.
Bahkan dua anggota DPRD Gresik, yaitu M. Reban dan Khomsatun juga berkenan hadir menyaksikan perhelatan ini.
Kemerihaan itu membuat pimpinan Nasyiah bahagia, seperti disampaikan Bendahara PCNA Balongpanggang Siti Maysaroh. “Meskipun nasyiah tidak punya saldo, tapi alhamdulillah tidak pernah kesulitan dalam menggalang dana. Ketika kita ikhlas dalam bermajelis, jangan khawatir, kesulitan yang dihadapi akan dapat dilalui karena ada ridha Allah di sana,” ungkapnya.
Ketua PCNA Balongpanggang Liza Rahmawati mengatakan, kegiatan ini sebagai wadah perempuan muda berkemajuan dalam menyalurkan aktivitas dan kreativitas.
“PCNA tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, terutama dari ayunda-ayunda (panggilan aktivis Nasyiah) ranting sebagai ujung tombak,” ujarnya.
Sementara Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah Kabupaten Gresik Ifa Faridah menyatakan, kegiatan yang ada di Nasyiah hendaknya tetap mengacu pada AD/ART. “Karena sejatinya gerakan kita sudah ada rambu rambunya,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Balongpanggang AF Dinawi ikut terharu atas meriahnya kegiatan ini. “Saya sangat terharu dan bangga terhadap Nasyiatul Aisyiyah Balongpanggang yang berhasil merangkul ibu-ibu muda untuk berorganisasi. Teruslah berinovasi dalam berkegiatan, agar teman-temanmu tidak bosan dan tetap senang ber-Nasyiah,” pesan dia sambil membuat pantun, “Ojo sampe manuk gelatik cucuke biru, mari dilantik kok malah turu.” Yang artinya, jangan sampai usai dilantik langsung tidur alias tidak ada kegiatan.
Di akhir acara, panitia memberikan doorprice kepada peserta yang telah mengisi buku daftar hadir. Hadia tersebut merupakan sumbangan dari Sri Waluyowati, pemerhati pendidikan di Balongpanggang, dan Siti Umrotul, pengusaha muslim yang sangat respek terhadap kegiatan Nasyiah balongpanggang. Selamat! (LR)