PWMU.CO – Pelatih handal dibutuhkan untuk menggerakkan drumband sebagai salah satu bentuk inovasi sarana dakwah yang cukup menyedot perhatian banyak orang.
Seperti semangat yang dimiliki guru SMK Muhammadiyah 4 Daun Bawean Hasin Kholuqi yang merelakan diri mengikuti Pelatihan Nasional Pelatih Drumband Kwartir Pusat (Kwarpus) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Yogyakarta, 29 Maret-1 April 2018.
Kiki—sapaan akrabnya—menceritakan sekolahnya tidak memiliki peralatan drumband. “Dulu sih ada, tapi tidak layak pakai. Setelah ada surat dari Kwarpus HW melalui Kwarwil HW Jatim, saya meminta izin Kepala Sekolah untuk mengikuti dan diizinkan,” jelasnya saat ditemui PWMU.CO di pelabuhan Gresik, Rabu (28/3/18).
Setelah mendaftar sebagai peserta, Kiki sempat bingung karena belum punya seragam HW untuk mengikuti acara tersebut. Kebingungan itu disampaikan kepada Ketua Kwartir Wilayah (Kwarwil) HW Jawa Timur Muhammad Harun melalui pesan whatsapp sebelum berangkat. “Pokoknya saya harus ikut, urusan baju HW itu gampang,” ujar Kiki menceritakan jawaban Ketua Kwarwil HW Jatim.
Setibanya di pelabuhan Gresik, Kiki kaget campur bahagia karena dijemput oleh Harun—sapaan Muhammad Harun—dan dibelikan baju HW di toko Hizwa dekat Alun-alun Gresik.
“Saya sungguh terharu dengan perjuangan Ramanda Harun yang menyemangati saya untuk mengikuti pelatihan pelatih drumband ini,” ungkap mahasiswa STIT Raden Santri Sangkapura Bawean tersebut.
Dikonfirmasi PWMU.CO terkait hal tersebut, Harun membenarkan sambil tersenyum. “He-he-he… bener, masak hanya gak punya baju saja jadi gak ikut, eman kan. Ini pelatihan tingkat nasional yang belum tentu rutin diselenggarakan,” jelasnya.
Kepada Kwarpus HW, Harun menyampaikan peserta dari Bawean ini sungguh-sungguh ingin mengembangkan kembali drumband di SMK Muhammadiyah 3 Daun yang mati suri. “Jadi, waktu rakanda Kiki ini nyampai di pelabuhan Gresik, langsung saya ajak ke toko dan saya hadiahi baju HW beserta atributnya sekalian. Semoga tambah semangat mengikutinya,” ujar Harun bersemangat.
Menutup perbincangan siang itu, guru Pendidikan Agama Islam dan Seni Budaya ini mengaku akan menghidupkan lagi drumband di Bawean. “Walaupun dengan alat seadanya insyaallah bisa dijadikan ekstra buat anak-anak, sekaligus sebagai lahan dakwah Muhammadiyah,” jelasnya membulatkan tekad.
Kiki berharap, semoga Hizbul Wathan di Bawean semakin berkembang dan maju. “Mudah-mudahan saya bisa mengemban amanat sesuai yang diharapkan,” pungkasnya. (MHR)