PWMU.CO – Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak pula bagi orang pincang, tidak pula bagi orang sakit, dan tidak pula bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka). Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.
Terjemahan surat an-Nur ayat 61 ini disampaikan oleh Endang Widiati MPd pada acara seminar dan talkshow Sadar dan Ramah Disabilitas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM), Ahad (08/04/2018).
Bertempat di Aula Kecamatan Klojen Kota Malang Endang, sapaan akrabnya, mengajak peserta talkshow untuk mempelajari bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan para penyandang disabilitas.
Pengawas inklusi Jawa Timur serta dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) UM ini juga menyebutkan macam-macam disabilitas. “Ada disabilitas fisik, Mental, intelektual, sensorik, perkembangan,” ungkap Endang.
Pada seminar dan talkshow dengan tema ‘Tanggalkan Diskriminasi, Tingkatkan Peduli Menuju Masyarakat Ramah Disabilitas’ ini, Endang juga mengajak kepada peserta seminar untuk tidak memandang penyandang disabilitas dengan sebelah mata.
“Kepada disabilitas jangan memandangnya sebelah mata, harus dibantu sebisa mungkin dengan mengkonsultasikan kepada ahli, bersabar dalam memberikan kemandirian pada disabilitas, dan penuh kesadaran disabilitas adalah bagian dari kita yakni manusia yang juga membutuhkan,” pesannya.
Turut hadir sebagai narasumber dalam seminar dan talkshow kali ini, Rumiyati SPd, praktisi disabilitas Kabupaten Malang, Dendy Iryanto, SH, aktivis inklusi Universitas Brawijaya (UB) dan Tri Febri Khoirul Nidhom, aktivis Inklusi Universitas Negeri Malang (UM).
Di akhir sesi seluruh peserta melakukan deklarasi sadar dan ramah disabilitas yang dilanjutkan dengan penandatanganan kain putih sebagai wujud peduli dan mendukung kegiatan ini.
Ditemui usai acara, Febri Mashduqi, ketua umum IMM FIP UM menjelaskan bahwa tujuan dari diselenggarakan seminar ini adalah untuk mengajak masyarakat memberikan ruang kepada para penyandang disabilitas.
“Kami rasa ini memang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini, dan memberikan penyadaran bagi masyarakat bahwa disabilitas adalah bagian dari kita, disabilitas juga manusia,” terangnya. (wendy)