PWMU.CO – Guna memberdayakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang telah purna tugas, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik mengadakan acara “Pemberdayaan Terintegrasi bagi PMI Purna dan Keluarganya”. Kegiatan yang berisi pelatihan menjahit baju itu, digelar Jumat-Rabu, 13-18 April 2018.
Dikomandani Majelis Ekonomi PDA Kabupaten Gresik, pelatihan yang bertempat di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 4 Ngimbo, Ujung Pangkah, Gresik itu menggandeng beberapa lembaga. Di antaranya, Loka Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik, dan Pos Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Sidoarjo.
Pelatihan yang dibuka oleh Wakil Ketua PDA Kabupaten Gresik Idha Rahayuningsih MPsi, ini bertujuan memberikan keterampilan pada PMI purna agar bisa dijadikan bekal dan menambah penghasilan keluarga.
“Dengan keberdayaannya, wanita tidak hanya mentas sebagai ibu dan istri, tapi juga bisa menjadi teman langkah bagi suami dan ikut memberi arah biduk keluarga,” jelas Idha—sapaannya.
Owner Laili Collection yang juga anggota Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Lutfah Nurlaili SPsi mengatakan, perlunya perempuan diberdayakan dan diberi keterampilan sehingga secara ekonomi mereka berdaya dan mandiri.
“Dengan keberdayaan itu, suara kita didengar dan diperhatikan dalam mengambil putusan dalam keluarga. Bukan perempuan yang lemah dan biasa dijadikan bulan-bulanan para lelaki,” ujarnya usai memberi pelatihan membuat baju, Selasa (17/4/18).
Laili—sapaannya—menambahkan, sekarang fenomena kekerasan terhadap perempuan dan anak merajalela. “Penyebabnya, salah satunya karena perempuan tidak berdaya, baik fisik, mental, lebih-lebih secara ekonomi,” tandasnya.
Ia berharap dari 25 peserta pelatihan ini ada yang benar-benar menekuni bidang jahit-menjahit. “Pengalaman mengajarkan pada saya, dunia fashion itu tidak ada matinya, berkembang pesat dan menjanjikan. Kita bisa mulai dari yang kecil, seperti dulu saya juga mulai dari bawah,” jelasnya meyakinkan peserta.
Senada dengan harapan Laili, Ketua Majelis Ekonomi PDA Kabupaten Gresik Iffah Nurdiyani ST mengatakan, dengan kemandirian ekonomi, PMI purna tidak lagi tergiur kembali ke negara lain sebagai TKI. “Jadi, para ibu tetap bisa ngopeni anak-bojo dan memiliki penghasilan yang memadai sesuai kapasitas masing-masing,” ujarnya. (Agustine)