PWMU.CO – Menurut survey UNESCO pada tahun 2012, minat baca orang Indonesia sangat rendah. Tercatat baru mencapai 0,001 persen. Artinya, dari 100.000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca! Untuk itulah, beberapa remaja Muhammadiyah di Lamongan pantai utara berinisiatif mendirikan rumah baca.
Dinamakan Rumah Baca Api Literasi, ia terletak di terminal Tunggul, Paciran Lamongan. “Hoax berkembang karena rendahnya literasi. Bangsa kita bukan bangsa pembaca, melainkan bangsa ngerumpi,” jelas Ketua Rumah Baca Api Literasi, Fathan Faris Saputro tentang filosofi pendirian rumah baca.
“Tanpa memahami secara utuh, informasi langsung disebar tanpa mengecek kebenarannya, dengan adanya rumah baca api literasi ini semoga bangsa indonesia ini giat membaca,” tambahnya lagi tentang tidak sedikitnya masyarakat yang gagap dalam menyikapi informasi yang tersebar.
Berdiri pada 1 April 2018 lalu, koleksi buku rumah baca ini memang baru 200 buah. “Sedikitnya otak kita akan terhindar dari potensi sekedar menjadi tong sampah atas perkembangan teknologi informasi terkini,” lanjut Fathan Faris. Sebab, dampak dari rendahnya literasi adalah tumpulnya daya intelektual dalam memfilter informasi yang masuk. (sap)