PWMU.CO-Anak-anak kelas II-B SD Muhammadiyah 01 Tanggul (MUHITA) Jember tiba-toba mendapat tawaran spesial untuk periksa gigi gratis dari dr Wahyu. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan. Mereka pun ramai-ramai memeriksakan giginya, padahal mereka sudah bersiap-siap mengikuti kegiatan olahraga sesuai jadwal yang ada.
“Anak-anak senang ditawari mau ada pemeriksaan gigi. Mereka antusias untuk ikut meriksakan gigi,” kata Wali Kelas II-B, Khusnul.
Tepat pukul 08.00 WIB, para siswa didampingi Khusnul selaku wali kelas berangkat dari SD MUHITA menuju Puskesmas Semboro yang jaraknya kurang lebih 5 km menggunakan elf. Satu elf sekolah dan satu mobil mengantar rombongan anak anak kelas II-B yang berjumlah 32 siswa dan satu guru.Di sepanjang perjalanan, para siswa terlihat sangat antusias hingga terjadi percakapan. “Gigiku mau copot bu,” kata Rara. “Nanti dicopot saja sama dr Wahyu,” sahut bu Khusnul. “Tapi takut, bu,” Rara membalas.
Sepuluh menit di perjalanan, mereka akhirnya sampai di Puskesmas Semboro. Anak-anak langsung disambut dr Wahyu dan para perwatnya. Para siswa kemudian berbaris turun dari mobil, menuju loket pendaftaran. Di loket pendaftaran ternyata nama anak-anak telah didata oleh Khusnul sebelum rombongan datang. Khusnul telah mengirimkan data siswa kelas II-B.
Anak-anak duduk di bangku antrian sembari menunggu antrian. Sambil menunggu antrian, anak-anak diajak visit ke ruangan Puskesmas untuk mengenalkan apa saja yang ada di Puskesmas Semboro, mulai dari poli umum, UGD. hingga ruang perawatan. Tiba di ruang perawatan, para siswa berhenti sejenak dan mendoakan kesembuhan para pasien yang sakit.
Selesai mengunjungi ruangan di Puskesmas, anak anak diajak untuk praktik menyikat gigi yang benar oleh dr Wahyu. Anak-anak telah dibekali sikat gigi dan pasta gigi. Anak-anak pun antusias menirukannya. Praktik pun selesai dan antrian juga sudah siap saatnya pemeriksaan gigi oleh dr Wahyu. Anak-anak kemudian berbaris menuju ruangan poli gigi. Mereka antri dan duduk tertis menunggu giliran. “Zahra,” panggil perawat memanggil. Zahra kemudian lari ke ruangan dr. Wahyu.
Di dalam ruangan, dokter ditemani dua asistennya untuk melayani 32 siswa dari kelas II-B SD MUHITA. Ditemani Khusnul, Zahra terlihat masih ketakutan ketika hendak masuk ke dalam ruangan pemeriksaan. “Bissmillah jangan takut nak” ucap Khusnul.
Bruusss.. terdengar semacam sprai ternyata itu obat untuk pereda nyri. Dan hanya satu menit gigi atas Zahra copot. Dan Zahra malah tertawa terbahak-bahak. Giliran selanjutnya, Faqih, Maritza, dan Bintang yang ikut giginya dicopot juga. Jadi dari sini anak-anak kelas II-B SD MUHITA tidak takut jikalau copot gigi di dokter gigi. (Khusnul Khotimah)
Discussion about this post