![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/04/SDM-4-Surabaya-di-SDM-1-Ketelan01.jpg?resize=768%2C600&ssl=1)
PWMU.CO – Tidak mudah mempertahankan eksistensi maupun prestasi dari suatu sekolah. Dibutuhkan energi dan stamina agar bisa tetap bertahan di tengah perubahan. Apalagi sekolah yang usianya di atas 50 tahun.
Seperti halnya yang dialami SD Muhammadiyah 1 Ketelan-Surakarta, yang kini berlokasi di Jl. Kartini No. 1 Ketelan Kecamatan Banjarsari. Berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka yakni tahun 1935, sekolah ini mampu bertahan hingga sekarang. Tentu bukanlah hal yang mudah, lika-liku perjalanan sekolah pun tidak semulus yang dilihat seperti sekarang.
Sekolah ini juga sudah meluluskan sederet tokoh nasional, seperti Prof Amien Rais, A Dahlan Rais, Fuad Hasan, Siti Fadhilah Supari, Nina Akbar Tanjung. Belum lagi tokoh di daerah Surakarta ini sendiri, tentunya tidak bisa disebutkan semuanya.
Menurut penuturan Kepala SDM 1 Ketelan Sri Sayekti MPd, meski sudah besar sekolah ini tidak lantas berpangku tangan. Apalagi punya pikiran yang mundur dan tidak punya semangat berkemajuan. “Jangan sampai kita seperti macan besar yang nyaman, hanya tidur saja. Bahkan tidak bisa mengaum. Ya sudah kita tidak usah kerja, sekolah kita sudah besar- misal berpikir seperti itu,” ucapnya.
![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/04/SDM-4-Surabaya-di-SDM-1-Ketelan02.jpg?resize=931%2C600&ssl=1)
Sebagai kepala sekolah, Yekti membuat berbagai gebrakan agar keberadaan sekolah ini tetap bisa memberi warna dan diperhitungkan. “Kami ingin macan besar itu bisa tetap mengaum. Kami ingin keberadaan kami bukan sekedar ada, tapi bisa mewarnai dan diperhitungkan oleh pihak manapun”, ungkapnya.
Oleh karena itu dibutuhkan sinergi, gerak cepat dan kerja keras. Dengan dibantu 12 pimpinan yang rata-rata masih berusia muda dan energik, harapan itu bukanlah isapan jempol belaka.
Terbukti sekolah ini bisa meraih juara tingkat nasional di bidang majalah, Ismu in Arabic, dan Tapaksuci. Lebih dari 20 persen lulusan sekolah ini bisa diterima pesantren terkenal dan SMP bonafit. Termasuk sederet tokoh nasional maupun daerah yang merupakan alumni dari sekolah ini membuktikan bahwa sekolah ini adalah sekolah yang hebat dan luar biasa.
Termasuk kepercayaan wali murid untuk menyekolahkan putra-putrinya di sini masih sangat besar. Sekolah ini masih menjadi favorit di kota Surakarta. Ini dibuktikan dengan selalu terpenuhinya pagu yang ditentukan.
Karena itulah, sejumlah guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 Pucang-Surabaya studi banding k sekolah ini, (Jumat, 20/4/2018). “Banyak ilmu yang kita dapatkan di sini. Rasanya belum puas kita berbagi pengalaman bila cuma sehari. Masih banyak yang ingin aku ketahui,” kesan Septyningsih-salah satu anggota rombongan studi banding. (azizah)