PWMU.CO-Ali Choirudin dan Hafiz Budiraja langsung berkemas ketika tanda berakhirnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) selesai, Kamis (25/4/2018). Kedua siswa SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) dari kelas 9D dan 9E itu sudah ditunggu pelatih dan rekan setim untuk segera ke Stasiun Sidoarjo.
Hari itu mereka berdua masuk dalam tim pesilat SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) yang bertanding dalam Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament Indonesian Youth & Sport Festival (IYOS JKTC9) 2018 yang diadakan selama dua hari Sabtu-Ahad (28-29/4/2018) di GOR POPKI Cibubur. Tim terdiri 14 pesilat SMP ini.
Baca Juga: Perjuangan IPM SMP Musasi: Rela Jalan Kaki Kepanasan demi Bisa Santuni Anak Yatim
Ali dan Hafiz merupakan pesilat andalan SMP Musasi. Pada kejuaraan yang sama tahun sebelumya, keduanya berhasil merebut medali emas dan perak. Keduanya bertekad menampilkan yang terbaik, meski konsentrasinya harus terbagi dengan ujian nasional yang dihadapi.
Bahkan, Hafiz yang tiga hari sebelumnya ikut UNBK di sesi kedua, pada hari terakhir tadi meminta pada panitia lokal sekolah untuk diikutkan ujian di sesi pertama. “Persiapan, karena siang sudah harus ke stasiun,” ungkap Hafiz.
Mereka berangkat Kamis karena technical meetingnya berlangsung Jumat (27/4/2018). Pesilat lain yang masuk tim ini adalah pemilik tendangan harimau menerjang sarang, Al Uyuna Galuh Cintania, yang di kejuaraan sama sebelumnya berhasil mendulang emas.
Kanda Iwanta, pelatih Tapak Suci SMP Musasi memilih para pesilat yang siap tanding dalam ajang kali ini. Pria yang juga guru Pendidikan Jasmani di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA) tersebut menggembleng para pesilat dengan persiapan latihan rutin dalam beberapa bulan sebelumnya. “Dalam kejuaraan ini, target kami menjadi juara umum,” tekadnya. (Das)
Discussion about this post