PWMU.CO-PCM Balongbendo Sidoarjo menggelar pengajian Keluarga Sakinah di Masjid Namiroh PRM Balongbendo, Ahad (29/4/2018). Acara dihadiri ratusan anggota dan simpatisan warga Muhammadiyah setempat.
Penceramah KH Fatkhurrahman, pengasuh Pesantren Elkisi Mojokerto menyampaikan, hendaknya bisa menciptakan rumah sebagai surga bagi semua anggotanya. Salah satu caranya dengan kewajiban memahami agama Islam.
Mendidik generasi muda, sambungnya, tanggung jawab kita bersama. Maka hendaknya anak-anak sudah dikenalkan masjid sejak dini. Jadikan masjid sebagai sentral kegiatan dakwah dan kaderisasi. ”Jika ada masjid yang tidak ada anak-anak dan pemudanya berarti kaderisasi di dalamnya telah gagal,” ujarnya.
Dia meminta pengurus masjid membuat program-program yang mendorong anak-anak dan para pemuda datang dan meramaikan masjid. ”Buatlah kajian-kajian agama atau disiplin ilmu lainnya dengan berbagai even seperti kajian dan diskusi ringan, belajar bersama, les,” katanya lagi.
Ambillah teladan dari Ali bin Abi Thalib, sambungnya, yang selalu ke masjid dalam keadaan susah ataupun senang. Sampai-sampai Nabi menjulukinya Abu Turob atau Bapaknya Tanah. Ali bahkan menjadi senang dengan julukan ini. Masjid zaman Nabi berlantai tanah sehingga waktu shalat pakaian pasti kena tanah.
Menurut dia, takmir yang masih melarang anak-anak masuk di masjid tak mencontoh Nabi. Nabi Muhammad tidak pernah membuat aturan khusus tentang masjid. Bahkan cucunya Hasan dan Husein pernah naik ke punggung Nabi saat sedang sujud.
Masjid jangan sampai dikunci, karena jika masjid terkunci akan menghalangi diri kita untuk beramal baik khususnya bagi siapapun yang mau datang ke masjid.
”Jika ada orang yang singgah di masjid ketika safar baik untuk melepas lelah atau hanya ke toilet, jangan sampai mereka terhalang. Justru itulah ladang amal dan jihad kita untuk menjadikan masjid sebagai jujukan bagi mereka,” tandasnya. (Sunarsih)