PWMU.CO-Ibu-ibu Aisyiyah harus mampu menjawab dan menyelesaikan problematika umat. Lewat lomba yang diadakan setidaknya mampu mengurusi masalah keumatan yang dibutuhkan dalam kehidupan keseharian.
Hal itu disampaikan Koordinator Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Brondong Lamongan Dra Hj Siti Muarofah dalam peringatan Milad Aisyiyah ke 104 yang bertempat di Perguruan Muhammadiyah Wedung, Ahad (29/4/2018).
Acara itu dihadiri oleh seluruh kader Aisyiyah setempat. Selain itu hadir pula Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Wedung H Mas’ud Ghufron.
“Kegiatan PCA Brondong memperingati milad ini bertujuan untuk menambah kualitas ibadah. Sehingga setiap lomba yang diadakan, semua harus dapat diimpelementasikan dalam kehidupan sehari -hari,” ujarnya.
Peringatan milad 104 Aisyiyah Cabang Brondong diisi dengan rangkaian kegiatan yang meliputi lomba Bayi Sehat, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Tilawah, Cerdas Cermat, Pidato dan Merawat Jenazah.
Dalam sambutannya dia mengajak ibu-ibu Aisyiyah agar berkompetisi dengan baik. Lebih-lebih dalam hal lomba perawatan jenazah.
“Meski itu hanya sebuah lomba, tapi syariat tetap harus kita utamakan. Harus serius dan jangan main-main karena perlombaan ini bernuansa ibadah,” tuturnya.
Ketua Panitia Milad Zun Aini menjelaskan, peringatan milad Aisyiyah merupakan program tahunan PCA Brondong untuk menggali dan mengembangkan potensi anggota serta bentuk perkaderan kepada Nasyiatul Aisyiyah.
“Kami melibatkan kader-kader Nasyiah sebagai upaya untuk terus membina silaturahim antar warga Aisyiyah dan Nasyiah. Karena Nasyiah adalah kader penerus Aisyiyah di masa depan,” tutur guru SMK Muhammadiyah 02 Brondong tersebut.
Bagi Zun Aini, jalinan komunikasi dan silaturahim antara Aisyiyah dan Nasiyatul Aisyiyah adalah modal besar yang dibutuhkan dalam menyamakan gerak langkah dan visi misi persyarikatan.
“Selain enam kegiatan lomba yang telah terselenggara tersebut, PCA Brondong juga melakukan bakti sosial kepada kaum dhuafa dan resepsi milad. Insya Allah akan dilaksanakan di bulan Syawal sekaligus halal bihalal,” sambung Zun Aini. (Mualis, Nely Izzatul)