PWMU.CO – Robot Dome berhasil memukau para juri Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 di Graha Politeknik Negeri Malang (Polinema), Selasa-Kamis (1-3/5/18).
KRI 2018 yang diselenggarakan Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tersebut terdiri dari 5 kategori, yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda.
Kontes ini diselenggarakan di 4 wilayah regional, yakni Regional I (area Sumatera), Regional II (area Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat, dan Sulawesi), Regional III (area Jawa bagian tengah, Kalimantan bagian timur dan selatan), dan Regional IV (area Jawa bagian timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua).
Tiga tim terbaik pada kontes tingkat regional akan diundang untuk ikut serta dalam kontes tingkat nasional di Surabaya pada Juli mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Robotika UMM mengikuti dua kategori yang dilombakan di Regional IV, yakni KRPAI dan KRSBI Beroda.
Pada pertandingan penyisihan di Wilayah Regional IV, Dome keluar sebagai Juara 1 pada kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI). Pasalnya, robot pemadam api milik tim robotika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu memiliki tingkat akurasi tinggi dan kecepatan yang stabil. Keunggulan ini membuat robot canggih tersebut berhasil menggeser 32 peserta lain dari berbagai universitas.
Selanjutnya, Robotika UMM tengah menyiapkan diri untuk berlaga di tingkat nasional. Menyambut event berikutnya, banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh Robotika UMM. Salah satunya meningkatkan kecepatan dan keakuratan Dome.
Ketua tim robotika Alfan Achmadillah Fauzi menyatakan, walaupun Dome sudah pada posisi aman untuk maju ke tingkat nasional, masih banyak hasil evaluasi yang harus diselesaikan. “Dome memang sudah aman akan maju ke nasional, tapi kita tidak bisa bersantai. Justru dengan semakin ketatnya kompetisi, kita harus semakin kompak,” tegas mahasiswa Teknik Elektro UMM tesebut.
Setelah melewati tiga tahapan dalam KRI 2018 Regional IV, Robotika UMM akan berlaga bersama 24 tim lainnya di tingkat nasional pada Juli mendatang. Pembina Lembaga Semi Otonom (LSO) Robotika UMM Nur Alif Mardiyah mengaku Robotika UMM sudah sangat prima dan siap untuk melenggang ke nasional.
“Walaupun sudah memeroleh juara, kita masih harus menyiapkan diri karena jalan masih panjang untuk meraih prestasi lebih gemilang,” jelasnya.
Keluar sebagai Juara 1 pada kompetisi ini, UMM berhasil mengungguli dua universitas negeri, yakni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di peringkat 2 dan Universitas Brawijaya (UB) di peringkat 3.
Dekan Fakultas Teknik (FT) Ahmad Mubin mengaku bangga tim Robotika UMM telah berhasil meraih prestasi dalam kontes robot nasional. “Sebagai Dekan Fakultas Teknik dan atas nama seluruh Civitas Akademika FT, kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua anggota tim dan pembimbing Robotika UMM atas kerja kerasnya sehingga memeroleh Juara I KRPAI,” ungkapnya penuh syukur.
Ia berharap Robotika UMM tetap semangat dan terus melakukan perbaikan, terutama pada aspek desain dan strategi. “Semoga bisa mengulang sukses dua tahun lalu yang pernah meraih juara nasional dan internasional,” ujarnya saat dikonfirmasi PWMU.CO, Jumat (4/5/18). (Izzudin)