PWMU.CO – Suami hendaknya bisa menutupi apa yang menjadi kekurangan istrinya. Begitu pula sebaliknya. Istri juga harus mampu menutupi kekurangan suaminya.
Demikian pesan disampaikan Ustadz Muhammad Hatta dalam pengajian bakda Subuh bertema Akhlak bertuhan Allah swt di Masjid Al Azhar Ranting Muhammadiyah Dupak Bandarejo, Krembangan Surabaya, Rabu (9/5/2018).
Ustadz Hatta menerangkan, seorang istri itu ibaratnya adalah pakaian buat suaminya. Begitu pula sebaliknya. Suami adalah pakaian bagi istrinya. Sebab, salah satu fungsi pakaian untuk menutup aurat. Selain itu, pakaian juga berfungsi sebagai perhiasan.
“Jadi kekurangan pasangan kita itu ojo sampai dibuka, apalagi kita umbar ke mana-mana. Itu tidak boleh,” kata Mantan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan ini mengingatkan puluhan jamaah.
Ustadz Hatta kemudian mencontohkan suami yang mempunyai panu di tubuh atau ngorok waktu tidur. Itu tidak perlu diomongkan kepada orang lain. Termasuk kepada orangtua kita sekalipun.
Menurut Hatta, kalau kelemahan itu dibuka, meski kecil sekali pun akan berpotensi diketahui banyak orang dengan banyak tambahan-tambahannya. “Jangan sekali pun kelemahan pasangan kita omongkan kepada orang tua. Apalagi kepada orang lain,” pintanya.
Ustadz Hatta juga menyampaikan pentingnya jamaah bisa menjadi hamba Allah swt yang bertakwa. “Kita menjalankan ibadah seperti shalat, puasa maupun lainnya itu tujuannya adalah agar kita menjadi orang bertaqwa,” serunya.
Lalu, Hatta bertanya, siapakah orang yang bertaqwa itu? Adalah mereka yang senantiasa mengingat Allah swt dengan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya karena takut dosa maupun masuk neraka. “Jagalah diri dan keluarga kita agar terhindar dari siksaan api neraka,” imbuhnya.
Lalu, bagaimana kalau telanjur berbuat dosa? Maka segeralah bertaubat dan mintalah ampun kepada Allah swt. “Nah, itulah beberapa tanda orang itu bertakwa,” tandasnya.
Setelah selesai ceramah, seperti biasa, puluhan jamaah yang hadir disuguhi dengan aneka jajanan pasar lengkap dengan kopi maupun teh sebagai teman untuk saling berakrab-akraban satu sama lainnya. (Aan)