PWMU.CO – Sebagai kabupaten dengan sebagian besar wilayahnya adalah pesisir, sangat disayangkan jika sektor perikanan kurang mendapat perhatian di Gresik.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Kabupaten Gresik Faqih Usman SE MSI menyampaikan hal itu dalam seminar “Strategi Kegiatan Usaha Hulu Migas dengan Pemberdayaan Perempuan Pesisir” yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Ujungpangkah yang didukung SKK Migas dan PGN, di Gedung KPN Ujungpangkah, Gresik, Kamis, (10/5/18).
“Wilayah Kabupaten Gresik, sebagian besar adalah pesisir dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 mencapai 1.713.825 jiwa,” ungkapnya.
Yang menarik, ujarnya, pertumbuhan ekonomi Gresik lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional, yaitu sebesar 5,92 persen pada tahun 2017. Pada tahun yang sama, pendapatan perkapitanya adalah 48.899.609,00.
“Namun ada hal yang kontradiktif. Meski pertumbuhan ekonomi meningkat, tetapi tingkat kemiskinan juga tinggi. Pengangguran di Kabupaten Gresik mencapai 5,8 persen dan tingkat kemiskinan 12,80 persen. Jauh lebih tinggi dari rata-rata Jawa Timur.
Konstribusi yang paling tinggi dalam peningkatan pendapatan per kapita Kabupaten Gresik adalah kelompok industri. “Pertanian, kehutanan, dan perikanan masih rendah, bahkan lebih rendah dari sektor pendidikan dan kesehatan. Padahal wilayah Gresik sebagian besar adalah pesisir,” ujarnya.
Menurut Faqih, ada dua peran perempuan pesisir yang harus diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Pertama, peran domestik yaitu peran sebagai istri bagi suaminya dan peran ibu bagi anak-anaknya.
“Kedua, peran produktif yaitu peran untuk memperoleh pendapatan. Bisa dengan menjual ikan, bekerja ikut orang, dan usaha sendiri mengelolah hasil laut,” kata dia.
Menurutnya, untuk memberdayakan perempuan pesisir maka mereka harus memiliki usaha dalam pengelolahan hasil laut. “Pemerintah daerah sesuai kewenangannya akan melindungi dan memberdayakan masyarakat pesisir,” imbuhnya.
Dalam hal ini, Faqih menawarkan beberapa program pemerintah yang bisa disinergikan dengan SKK Migas kepada perempuan pesisir melalui dana alokasi khusus dan tugas pembantuan, yaitu pemodalan usaha khusus masyarakat pesisir, peningkatan usaha muda, bantuan kelompok pengolahan hasil perikanan, bantuan kelompok rumput laut.
“Bantuan ini bisa diakses dengan membentuk kelompok usaha kemudian mengajukan proposal dana hibah, nanti akan saya bantu memasukkannya,” terang Faqih Usman—mantan Ketua Cabang Pemuda muhammadiyah Panceng, Gresik.
“Harapan saya, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Namun Nasyiatul Aisyiyah harus bisa menjembatani untuk membentuk kelompok usaha dengan memanfaatkan penawaran saya tadi, dengan harapan masyarakat pesisir pantai lebih makmur, tidak hanya diambil sumber daya alam-nya saja,” ungkapnya. (Afi)
Discussion about this post