PWMU.CO – Ahad, 15 Mei 2018 menjadi salah satu penanda sejarah penting Muhammadiyah Kota Malang. Salah satu amal usahanya yang berdekatan dengan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat diresmikan. Yaitu masjid Imam Bukhari di Kecamatan Lowokwaru, Malang.
Peresmian masjid ini dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, yang sekaligus mengisi tabligh akbar. Hadir pula pada acara tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy.
Sebelum tabligh akbar, ketua panitia Ir Baroni, secara panjang lebar menceritakan tentang pembangunan kembali masjid Imam Bukhari ini. Menurutnya, pembangunan kembali masjid tersebut penuh dengan perjuangan yang mengharukan. “Masjid Imam Bukhari dapat berdiri gagah seperti saat ini merupakan berkat kepedulian warga Muhammadiyah di kota Malang yang bahu membahu memberikan sumbangan dana.”
Tak lupa, Baroni juga menyebut salah satu sosok penting dalam proses ini. Yaitu pewaqaf bernama Abdul Latif, yang telah banyak membantu atas berdirinya masjid ini. “Berangkat dari keinginan istri Bapak Abdul Latif yang ingin membangun masjid dan pada Desember 2017, keluarga Bapak Latif sepakat akan membangun kembali masjid Imam Bukhari.”
“Padahal sebelumnya, tepat pada tanggal 12 Oktober 2017, istri Bapak Latif dipanggil oleh Allah swt. Sehingga pada hari ini tidak dapat menyaksikan masjid ini diresmikan,” uangkap Baroni.
Mendengar uraian Baroni tentang masjid itu, Haedar Nashir pun tak lupa mengungkapkan rasa terima kasih kepada Abdul Latif. Amal jariyah yang dilakukannya merupakan contoh bagi semua yang hadir bahwa beramal jariyah harus menjadi panggilan hati, panggilan jiwa, dan denyut nadi beragama kita.
“Dalam sebuah hadist Nabi dijelaskan bahwa jika meningga anak cucu adam, maka putus semua amalannya kecuali shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak-anak yang sholeh yang selalu mendoakan kedua orangtua,” terang Haedar menyitir sebuah hadits.
“Jadi ini menjadi pembelajaran bagi yang hadir, dan juga saya, untuk terus mempraktekkan tiga hal tersebut,” ucap Haedar yang di akhir acara langsung menuju halaman depan masjid untuk melakukan prosesi potong pita. Begitu pita terpotong , langsung disambut dengan kumandang adzan Dzuhur pertama dari masjid tersebut. (loresta nusantara)