PWMU.CO – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Babat mengadakan Seminar Kewirausahaan di Di Aula SMA Muhammadiyah 1 Babat, Ahad (13/5). Tujuan acara ini adalah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pelajar agar menjadi kreatif ,Inovatif dan mandiri.
Muizzudin Nur Afifi, Ketua PC IPM Babat mengatakan, dalam acara ini pihaknya mengundang Edi Utomo Ketua Pimpinan Pemuda Daerah Muhammadiyah Tuban sebagai pemateri. Dia juga menjelaskan, seminar ini dihadiri 75 peserta yang terdiri; PR IPM Babat dan PC IPM Ponorogo.
Alhamdulillah pemateri bisa hadir dan juga para peserta. Kami sampaikan terima kasih,” katanya.
Koordinator Lembaga Seni dan Olah Raga PCM Babat M.Faisol, dalam sambutanya mengatakan. kewirausahaan sangat tepat jika disampaikan sejak dini. Karena kewirausahaan merupakan potensi diri yang harus dipupuk terus menerus.
“Potret ekonomi suatu organisasi bisa dilihat dari potret pendirinya.Muhammadiyah didirikan KH. Ahmad Dahlan , di mana beliau adalah seorang pedagang batik.Berarti beliau seorang pengusaha yang handal,” katanya.
Sementara itu, pemateri seminar Edi Utomo memberikan tantangan pada peserta untuk memasarkan produknya. Ada enam kelompok peserta yang bersedia. Masing-masing diberi modal dan kembali harus membawa laba.
Enam kelompok itu adalah Salam dengan barang 50 masker, Eva Sulistiani dan Khusnia Putri modal uang 100 Ribu, Ermawati dan Alfina Umi Muna dengan modal uang 100 ribu, Rifqi dan Zumari modal uang 50 ribu, Nizar dengan modal 50 masker, serta Nina Nur Alfi dan Heri Siswanto dengan termometer.
Maka, meluncurlah ke enam kelompok tersebut. Mereka diberi waktu satu jam untuk menjual. Sementara yang lain tetap mengikuti seminar. Dalam kesempatan itu, Edi Utomo memberikan motivasi kepada peserta bahwa untuk menjadi wirausaha harus siap.
”Pertama siap menanggung resiko. Mungkin dagangan tidak laku.Tidak boleh merasa malu untuk menjajakannya. Kedua mudah beradaptasi, seorang wirausaha harus bisa menempatkan dirinya. Ketiga berani keluar dari zona aman, artinya seorang wirausaha harus berani mentargetkan lebih tinggi dari yang diinginkan. Keempat, bisa menikmati proses dalam usaha,” paparnya.
Selanjutnya, Edi yang juga pengusaha alat kesehatan dan alat peraga pendidikan ini memberikan empat trik menjadi pengusaha. Pertama, fokus seorang pengusaha tidak boleh goyah, tetap dalam jati dirinya sebagai pengusaha.
“Dua, disiplin. Misalnya tutupnya toko jam 16.00, tidak boleh ditambah maupun dikurangi waktunya. Tiga, self motivation. Selalu memotivasi diri untuk lebih baik. Empat, rendah hati,” pungkasnya. (Hilman Sueb)
Adapun hasil pemasaran produk ke enam kelompok selama satu jam adalah sebagai berikut:
1.Salman, masker terjual 17 biji, laba 17 ribu.
2. Eva dkk. menjual paketan laba 22 ribu
3. Ermawati dkk. Menjual jaket, laba 35 ribu
4. Rifqi menjual es 5 plastik, laba 5 ribu.
5. Nizar Syahroni menjual masker, laba 20 ribu.
6. Menjual 2 termometer, laba 10 ribu.