PWMU.CO – Selang beberapa hari setelah pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo, tepatnya pada Kamis (17/5), Aliansi Damai Brawijaya (ADAB) menggelar aksi belasungkawa dan solidaritas atas kejadian terorisme tersebut. Aksi tersebut digelar di Lapangan Rektorat Universitas Brawijaya, Malang.
Para massa aksi yang terdiri dari gabungang organisasi ekstra kampus ini berkumpul di Lapangan Rektorat Universitas Brawijaya pukul 15.30. Mereka menggunakan dresscode hitam sebagai buntuk duka cita dan mengecam aksi terorisme.
Para aktivis ADAB yang merupakan gabungan dari IMM, KAMMI, PMII, PMKRI, GMKI, MATAN, IPNU dan KMNU ini kemudian membentuk lingkaran besar di lapangan. Selanjutnya dilangsungkan dengan sambutan dari masing-masing organisasi.
Immawan Nanda Putra perwakilan IMM dalam sambutannya menyampaikan, kejadian pengeboman ini bukan atas nama agama apapun. Fenomena self claim islamic terorism semakin kuat. Padahal mereka jelas bukan Islam.
“Islam dan agama apapun pasti mengajarkan kebaikan. Komunitas seperti ini bila di luar ada namanya FKUB (forum kerukunam umat beragama). Nampaknya perlu juga dibuat FKUB khusus mahasiswa yang dimulai dari forum ini. Semoga kejadian terorisme seperti ini tidak terulang lagi,” tuturnya.
Acara selanjutnya diisi dengan orasi dan puisi sebagai wujud belasungkawa. Berbagai aksi ditunjukkan dan membuat haru suasana. Acara pun ditutup dengan pembuatan dan pembacaan deklarasi bersama penolakan terorisme dan kesepakat untuk menjaga kondusifitas di Universitas Brawijaya, di Malang maupun di Jawa Timur. Kemudian seluruh massa aksi tanda tangan di atas kain putih sebagai bentuk komitmen mengecam tindakan terorisme. (nan)