PWMU.CO– Keragaman dan kemajemukan di Indonesia merupakan kekuatan bangsa Indonesia, baik keragaman etnis, suku, ras, dan agama bahkan pilihan politik.
Demikian kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Abdul Malik Fadjar saat membuka Silaturahmi Tokoh Umat Beragama dan Buka Puasa Bersama di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (20/5/2018) sore.
Hadir dalam forum ini Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Taufik Kusuma, Ketua Pembina Iman Tauhid Islam (PITI) Kota Malang Sugiharta Tandiya, dan tokoh Ikatan Tionghoa Indonesia (INTI) Widodo Harsono.
Menurut Malik Fadjar, umat Islam dan bangsa Indonesia sangat terbuka dan saling membutuhkan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya guna mendukung tetap terjaganya keutuhan NKRI.
”Kita sangat terbuka dan sangat memerlukan dukungan dari semua lapisan masyarakat. Bangsa Indonesia ini butuh dukungan dari kita semua,” ujarnya sambil mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk saling terbuka dan saling mendukung.
Dalam pertemuan silaturahmi, sambung dia, pertemuan persahabatan ini bisa menikmati hidangan buka puasa bagi semua dalam rasa kebersamaan dan persaudaraan sesama komponen bangsa Indonesia.
Ia mengatakan boleh berbeda agama, boleh beda ras, suku, etnis, tapi tetap satu payung yang sama yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia, Ber-bhinneka tunggal Ika, Pancasila, dan Undang-undang Dasar 45.
“Maka atas dasar itu mari terus menjalin dan menjaga keutuhan bangsa ini, untuk tidak terulang lagi yang sudah terjadi,” kata mantan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan ini.
Malik Fadjar sangat prihatin atas tragedi bom beberapa waktu lalu yang menimpa warga Surabaya dan Sidoarjo, dan di tempat-tempat lainnya. “Jangan sampai masuk ke Kota Malang, karena akan memberikan kesan suasana yang kurang nyaman dan kurang kondusif,” tuturnya. (Izzudin)