PWMU.CO – Berbicara tentang pendidikan dengan Nadjib Sulhan rasanya tidak ada habisnya. Bertempat di aula the millennium building TMB SD Muhammadiyah 4 pada sesi ia mengupas tuntas tentang bagaimana menjadi guru dan karyawan Muhammadiyah sejati, Ahad (20/5/2018). Termasuk bagaimana mengorelasikan al-Quran dengan pendidikan.
“Al-Quran sudah sangat detail menjelaskan bagaimana cara mendidik,” jelas Nadjib Sulhan. Ia kemudian mengajak para peserta Baitul Arqam yang terdiri dari guru dan karyawan Muhammadiyah se-Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel meniru pola pembelajaran al-Fatihah. Yang merupakan surat pembuka dari al-Quran.
“Bagaimana pola pembelajaran al-Fatihah?” tanya Nadjib Sulhan yang kemudian dijawabnya dengan membacakan surat al-Fatihah. Jika dicermati secara seksama, mulai ayat 1 hingga 4, semuanya berisi pujian kepada Allah swt. Baru pada ayat selanjutnya berisi permintaan kepadanya.
“Yaitu memuji, memuji, memuji, memuji, selanjutnya atau yang kelima barulah meminta atau bertanya,” jelas Nadjib Sulhan memberikan interpretasi. Lebih lanjut Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (Dikdasmen PDM) Kota Surabaya ini menjabarkan bahwa pola pembelajaran ini bisa dipraktikkan dalam proses belajar-mengajar.
“Sebagai seorang guru, banyaklah memberi pujian pada murid. Berilah pujian, berilah pujian, jangan pernah pelit memberikannya,” jelas Nadjib. Dalam pembelajaran, lanjutnya, seorang guru tidak boleh tiba-tiba memberi pertanyaan. “Tidak tiba-tiba memberi pertanyaan kepada siswa. Tanpa memahami terlebih dahulu mereka mampu atau tidak dengan pertanyaan atau soal-soal yang kita berikan.”
“Oleh karena itu jangan sekali-kali menggunakan “perasaan”. Perasaan materi ini gampang. Perasaan soalnya mudah. Perasaan siswa sudah paham semua atau perasaan yang lainya. Jika siswa membuat kesalahan atau nilainya rendah segera luruskan, beri motivasi. Namun sebaliknya jika berbuat kebaikan atau memperoleh nilai yang bagus, jangan lupa berilah penghargaan atau pujian,” pesannya.
Jangan lupa dalam mengajar sang anak sesuai dengan falsafah surat al-Fatihah, pertama yang perlu dilakukan adalah memuji anak. Kedua, memuji anak. Ketiga, memuji anak. Keempat, memuji anak. Barulah yang kelima, boleh memberi pertanyaan pada anak. (azizah)