PWMU.CO – Shalat Id yang setahun hanya dikerjakan dua kali perlu dikenalkan pada anak usia dini; mengingat ada beberapa perbedaan beberapa dengan shalat biasa, seperti adanya takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakakat kedua.
Itu pula yang dilakukan SD Muhammadiyah 1 Menganti. Bukan hanya teori, para siswa “Sekolah Kreatif” itu diajak langsung melakukan simulasi alias praktik shalat Id, di halaman Masjis Al Islah, Sidowungungu, Menganti, Gresik, Rabu (23/5/18).
Kepala sekolah Assidik Wibowo menjelaskan, simulasi itu bertujuan agar para siswa tak canggung saat mengikuti shalat Idul Fitri, yang sebentar lagi akan dilakukan di awal bulan Syawal ini.
“Selaian pondasi iman dan intelektual, kami juga ingin agar pondasi ibadah dan muamalah anak-anak sudah terbangun sejak dini,” ujarnya.
Seperti shalat beneran, dalam simulasi itu mereka diajarkan untuk membentuk barisan dan bagaimann melakukan gerakan shalat. Bahkan ditunjuk pula imam dan khatim dalam simulais tersebut. Mursid An Nafis, siswa kelas III, ditunjuk sebagai imam dan khatibnya adalah Arvino L.H., siswa kelas IV.
Selain simulasi shalat Id, kegiatan Darul Arqam Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 1 Menganti itu juga menghadirkan pendongeng Irma Sonya Suryana dari SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik. Ada pula acara “Takjil on The Road” dan “Nobar” alias nonton bareng film. (Surya Aditama).