PWMU.CO – Mantan narapidana terorisme Ali Fauzi mengatakan, Muhammadiyah telah mengubah gaya hidup dan cara berpikirnya tentang pemikiran radikal.
Pengakuan itu diungkapkan Ali Fauzi ketika diundang dalam acara Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Aula Mas Mansur Kantor PWM Jatim, Sabtu (26/5/2018).
“Kampus Muhammadiyah betul-betul bisa mengubah jiwa, karakter dan pandangan radikal saya,” cerita dia kepada 350 peserta yang berasal dari pimpinan sekolah, Ikwam dan perwakilan Majelis Dikdasmen PDM se-Jatim.
Ali Fauzi menuturkan, hal itu didapatkannya ketika bersentuhan dengan para pengajar Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya). Ceritanya, Ali Fauzi waktu itu sedang menempuh studi magister studi Islam di UMSurabaya.
“Selama enam bulan pertama kuliah UMSurabaya saya sangat menderita. Saya seolah berada di neraka. Tapi setelah itu saya dapat pencerahan,” terangnya.
Pasalnya, sebut Ali, para pengajar UMSurabaya seperti Prof Syafig Mughni, Prof Achmad Jainuri, Prof Zainuddin Maliki dan lainnya memaparkan tentang kemajuan budaya Barat. “Waktu awal itu dada saya sesak. Tapi para pengajar bilang Mas Ali, tolong kemarahannya ditahan dulu, jangan selalu dibawa-bawa,” tuturnya.
Setahun kemudian, Ali mengungkapkan, sudah mulai bisa menerima perbedaan pemikiran dan pendidikan moderat tentang Islam ramah. “Saya sekarang ingin bangkit. Saya ingin membantu mereka untuk terbebas,” tandasnya. (Aan)