PWMU.CO – Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu menunggu waktu berbuka puasa. Seperti yang dilakukan 50-an remaja di salah satu terminal bus Tunggul Paciran, Lamongan itu, (26/5).
Bersama dengan Rumah Baca Api Literasi (RBAL), mereka mengadakan bedah buku atau yang biasa dikenal dengan istilah ngabuburead. Kali ini, buku yang dibedah berjudul “Literasi Sampai Mati. Sebuah otobiografi yang yang ditulis oleh orang yang mencintai dan mendadak pengarus utama literasi.
“Otobiografi ini penting dibaca oleh anak-anak muda, para pendidik, dan pegiat literasi. Ia merupakan pemantik kesadaran bahwa perjuangan mengarusutamakan literasi sangat penting agar bangsa ini beradab,” jelas Ketua RBAL Fathan Faris Saputro memberi pengantar.
“Buku ini menyuguhkan dialog antara teks dan konteks, sekaligus dialog dengan dirinya sendiri. Dialog-dialog itu menyambung beragam peristiwa yang dialami dan di saksikan,” lanjut Fathan Faris
Lebih daripada itu, kata Fathan, buku ini juga jauh hari mengingatkan pentingnya literasi di tengah gempuran informasi yang instan. “Buku ini menggugah kesadaran kita akan pentingnya literasi di zaman banjir bandang informasi ini,” jelas Fathan menguraikan buku karya Nurani Soyomukti itu. (tunggul)