PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah (PDNA) Kabupaten Gresik menyelenggarakan buka bersama (buber) dan pembagian takjil dengan seluruh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) se-Kabupaten Gresik, Ahad (27/5/18).
Buka bersama dilakukan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, sedangkan kegiatan pembagian takjil dipusatkan di dua titik, Jalan Raya Gresik-Lamongan tepatnya di depan gerbang Graha Bunder Asri (GBA) dan di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Jalan Permata No 7 GBA Gresik.
Ketua Departemen Dakwah PDNA Gresik Khoirul Bariyah SPdi menjelaskan, untuk persiapan kegiatan itu pihaknya mengundnag seluruh anggota PDNA Gresik dan dan anggota PCNA se-Gresik. “Tidak hanya anggotanya yang hadir, mereka juga membawa bermacam-macam takjil,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, sepekan sebelumnya departeman yang dia pimpin itu telah berkoordinasi dengan PCNA se-Gresik berkaitan dengan persiaapan acara, termasuk mengenai persiapan bahan-bahan buka bersama dan takjil.
“Ternyata takjil terkumpul melebihi target. Semula kita merencanakan 300 bungkus, ternyata terkumpul 400 bungkus,” ujarnya. Menurut dia, beberapa Cabang dan Ranting yang berhalangan hadir ternyata tetap mengirim makanan. “Beberapa ada agenda tersendiri di Cabangnya seperti PCNA Balopanggang. Tapi mereka mengirim makanan kegiatan ini,” ujarnya.
Tidak hanya untuk takjil, ungkap dia, seluruh yang hadir juga membawa bekal untuk berbuka bersama. “Ada yang masak sendiri dan ada yang membeli,” katanya.
Yunda Khoir—panggilannya—bersyukur bahwa agenda tersebut berjalan dengan lancar. Para pengendara antusias menerima takjil yang dibagikan di dua titik lokasi itu.
“Itu semua berkat rahmat Allah,” ucapnya. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada para suami yang telah memberi izin para istri untuk menyukseksan acara tersebut.
“Yang paling membuat bahagia di sini adalah anak-anak yang turut hadir meramaikan acara ini. Kita menjadi bahagia karena mereka bisa ikut di sini, mendukung para ibundanya tercinta,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Ketua PCNA Balongpanggang Maysaroh mengatakan pihaknya tidak bisa hadir karena berbarengan dengan agenda internal. “Kami hanya bisa mengirim snack tradisional nogosari, makanan yang terbuat dari pisang dan tepung yang terbungkus daun pisang manis ini yang bisa meramaikan acara. Semoga tahun depan kita bisa ikut partisipasi berbagi takjil di kota,” ujarnya. (Ian Ianah)
Discussion about this post