PWMU.CO – Akhlak adalah tingkah laku, perbuatan, sikap, perkataan dan gerakan, yang merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan kedalam tingkah laku dan perbuatan.
Tindakan yang baik menurut pandangan akal dan agama disebut akhlak terpuji atau akhlakul karimah dan sebaliknya tindakan atau perbuatan yang jelek disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah. Oleh sebab itu orang-orang yang beriman diwajibkan untuk meneladani akhlak Rasulallah SAW walaupun tidak bisa 100 persen.
Demikian Ustadz Drs H. Sya’roni mengawali tausiah pada kultum sebelum shalat Tarawih di Masjid At-Taqwa Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik, Rabu (30/5/18).
“Orang-orang yang beriman diwajibkan untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW, walaupun tidak bisa 100 persen. Namun harus ada upaya dan kiat-kiat untuk berusaha semampu kita meneladani akhlak Rasulullah SAW,” ujarnnya sembari mengutip Alquran Surat Al Ahzab Ayat 2:1
“Laqad kaana lakum fii Rasuulillahi uswatun hasanah li man kaana yarjuullaha wal yaumal akhira wa dzakarallaha katsiiran. (Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah)”
Menurutnya, banyak kisah yang berkaitan dengan akhlakul karimah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yang harus kita teladani.
“Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan yang baik bagi umat manusia. Beliau yang kuat imannya, sabar, dan tabah dalam menghadapi segala cobaan yang diberikan oleh Allah SWT. Dalam hal ini beliau juga tidak mempunyai sifat balas dendam terhadap orang yang pernah menzaliminya, oleh sebab itu kita wajib meniru, mencontoh dan meneladani akhlak Rasulallah SAW dalam segala aspek kehidupan,” tegasnya.
Sya’roni mengatakan, ada dua alasan kenapa kita harus berakhlakul karimah. “Pertama bahwa di antara kamu yang sangat aku cintai serta sangat dekat kepadaku kedudukannya di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya,” kata dia mengutip ucapan Nabi SAW dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi..
Dan yang kedua, lanjutnya, akhlak yang mulia akan memberatkan timbangan dan meninggikan derajat seseorang di surga. “Tidak ada sesuatu pun yang lebih memberatkan timbangan (kebaikan) (pada hari kiamat) daripada akhlak yang baik,” ujarnya, lagi-lagi mengutip hadits riwayat Imam Tirmidzi.
Maka, pesan dia, sebagai orang yang beriman, di mana pun kita berada maka segala gerakan dan sepak terjang kita mari diniatkan untuk ibadah. (M. Yazid N)