PWMU.CO-Gema kumandang takbir, tahmid dan tahlil mengudara di halaman MI Muhammadiyah 28 Bangkingan Surabaya. Puluhan anak-anak kelas 1 dan 2 berdatangan dari kelasnya langsung mengambil shaf. Mereka mengikuti bacaan takbir yang dipimpin oleh Muhammad Ikhsan Nabawi kelas 2 Abu Bakar.
Pemakai jalan yang melintas di depan sekolah langsung menoleh melihat para siswa berkumpul di halaman membentuk shaf sambil membaca takbir. Apakah Madrasah Dupan Inovatif, sebutan untuk MI Muhammadiyah 28 Surabaya, akan melaksanakan shalat Idul Fitri 1439 H lebih awal?
Oh, bukan. Pagi tadi mereka hanya melaksanakan simulasi shalat Idul Fitri. Latihan shalat Id ini untuk menambah pengetahuan mengadakan shalat berjamaah setahun sekali itu. Para siswa diajari cara memilih lokasi, mencari imam dan khotib, menyiapkan perlengkapan seperti mimbar dan pengeras suara, dan mengundang jamaah.
Semua petugas dikerjakan murid kelas 1 dan 2. Tepat pukul 07.00, imam datang langsung mengajak jamaah mulai melaksanakan shalat. Berperan sebagai imam Hamzah Wildan Jundulloh, siswa kelas 2. Lebih dulu dia menjelaskan tata caranya yakni takbir tujuh kali. Takbir pertama angkat tangan selebihnya tidak. Di rakaat kedua takbir lima kali juga tanpa angkat tangan.
Setelah itu para siswa melaksanakan shalat Id dua rakaat. Rakaat pertama imam membaca surat Al A’la dan rakaat kedua surat Adh Dhuha. Shalat pun berjalan tertib. Tidak ada siswa yang guyon meskipun ini simulasi mereka menjalankan dengan baik.
Usai shalat, Dio Cahyo Ramadhan kelas 1 Umar bin Khattab maju menuju mimbar. Dia berperan sebagai khotib. Bajunya keren. Jubah putih, kopiah putih, berkalung surban putih. Para siswa pun mendengarkan khutbah tentang hakikat shalat Id hingga berakhir.
Meskipun simulasi juga diedarkan kotak infak yang diisi uang saku jamaah. Perolehan infaknya disalurkan untuk Masjid Baitul Halim Perguruan Muhammadiyah Lakarsantri Surabaya.
Kepala MIM 28 Hidayat ST mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian pelaksanaan Darul Arqom Inovatif yang dilaksanakan Senin-Rabu (4-6/6/2018). Agenda utama adalah simulasi shalat Id, bagi takjil di pinggir jalan dan membagikan sembako kepada warga sekitar sekolah.
”Bagi takjil dan sembako dilaksanakan Rabu, 6 Juni 2018 mulai pukul 16.00-17.00,” ujar Hidayat. Takjil dan sembako merupakan sumbangan dari wali murid, guru, dan dermawan lainnya.
Guru Al Islam Mike Miftachuddin MPdI menambahkan, kegiatan ini bertujuan mengajarkan anak-anak paham pelaksanaan ibadah shalat dan mempunyai jiwa untuk selalu bersyukur dan peduli pada sesama. (Arsyta)