PWMU.CO – “Sebutkan nama organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak dalam dunia pelajar!” Satu tim menjawabnya dengan cepat, Ikatan Pelajar Muhammadiyah atau IPM. Begitulah salah satu suasana hari itu di aula Rumah Sakit Umum Muhammadiyah (RSUM) Ponorogo, Sabtu (9/6).
Ya, pada hari itu sedang diselenggarakan Panitia Liga Ramadhan Milenial, yang salah satunya adalah cerdas cermat soal Kemuhammadiyahan dan Keislaman. Selain nama-nama ortom, berbagai pertanyaan yang muncul dalam acara itu juga nama pimpinan di masing masing level Persyarikatan. Juga tentang sirah Rasulullah, serta wawasan keislaman lainnya.
Kegiatan digelar untuk menyemarakkan dan menggembirakan Ramadhan 1439 H. “Ramadhan 1439 H ini adalah momentum bulan penuh keberkahan, bulan istimewa bagi umat islam, sehingga kita harus menyemarakkan dan menggembirakannya. Karena itu bulan Ramadhan tidak hanya kita muliakan dengan mengisinya dengan meningkatkan ibadah, tetapi juga harus kita semarakkan dan kita gembirakan untuk syiar umat islam,” ujar Manager Keperawatan, Edi Suwito Skep Ners.
Kepala Bagian Bina Rohani Islam RSU Muhammadiyah Ponorogo Bonaji SPdI yang juga hadir dalam acara itu mengutarakan apresiasinya. “Atas nama RSU Muhammadiyah Ponorogo kami bersyukur dan bergembira atas terselenggaranya kegiatan cerdas cermat Al Islam dan kemuhammadiyah ini. Mudah-mudahan mendapat ridha dari Allah SWT,” jelasnya.
Sementara itu, penanggung jawab kegiatan cerdas cermat AIK, Fajria Noor Sapta, Amd.Kep. mengatakan, kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian acara yang disusun oleh Panitia Liga Ramadhan Milenial.
“Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, perbedaan itu terlihat dari kegaiatan rumah sakit yang membentuk Panitia Liga Ramadhan Mileneal RSU Muhammadiyah Ponorogo. Salah satu kegiatan tersebut adalah cerdas cermat AIK untuk karyawan RSU Muhammadiyah Ponorogo,”jelasnya.
Lomba cerdas cermat sendiri terbagi dalam dua babak untuk menentukan juaranya. Diawali dengan babak penyisihan untuk menentukan tiga tim terbaik yang bertanding di final, yang kali ini dilakukan sebanyak 3 kali karena banyaknya tim yang bertanding.
Dalam masing-masing babak, baik penyisihan maupun final, panitia menggunakan 2 model penilaian. “Yang pertama, setiap kelompok diberi waktu 30 detik untuk menjawab. Jika jawabannya benar mendapat nilai 5,” jelas Fajria.
Selanjutnya adalah model adu cepat atau rebutan. Terbuka bagi tim siapa pun untuk menjawabnya terlebih dahulu. “Jika benar menjawab, nilainya 10. Sebaliknya jika salah, nilainya dikurangi 10,” lanjut Fajria.
Setelah melalui babak penyisihan dan final, keluar sebagai juara 1 cerdas cermat soal Kemuhammadiyahan dan KeIslaman dimenangkan tim perwakilan Kamar Bersalin Siti Walidah. Tim ini beranggotan Rifqi Rahmawati, Elen Puspita Aromaningsih, dan Novita Dyah Kumalaningrum. (roshid)