PWMU.CO – Secara umum, husnul khatimah artinya penutupan yang baik. Maksudnya, orang yang sudah menyatakan Islam dan iman, kemudian sampai ajal tiba, Islam dan iman masih tetap melekat. Demikian itulah yang biasanya disebut husnul khatimah.
Demikian prakata yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Taufiqullah A Ahmadi pada kultum menjelang Shalat Tarawih di Masjid At-Taqwa Pimpinan Ranting Muhammadiyah Perumahan Ponganan Indah Gresik, Sabtu (9/6)
“Allah telah menetapkan di hati orang-orang yang beriman itu satu kalimat yang kokoh. Yaitu kalimat tauhid laa illaaha illallah yang dipegang oleh seseorang dan tidak berubah sampai dengan akhir hidupnya. Maka mereka termasuk yang husnul khatimah” ujarnya. “Barang siapa yang di akhir hidupnya tidak menyekutukan Allah dengan apapun maka ia masuk surga” imbuhnya menyitir sebuah hadits Nabi Muhammad saw.
Banyak nasehat dari Allah swt dan Rasulullah saw yang berkaitan untuk mendapatkan husnul khatimah. Di antaranya di Surat Ali Imron Ayat 102. “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam”
Begitu juga Nasehat Rasulullah saw, barang siapa yang pada hari ini keadaannya lebih baik dari hari kemarin maka ia termasuk orang-orang yang beruntung. Nasehat selanjutnya yaitu jauhilah yang haram-haram, maka kamu akan menjadi orang yang paling berbobot nilai ibadahnya.
“Setiap barang-barang yang diharamkan dia jauhi yang sejauh-jauhnya dengan hati-hati, maka orang yang demikian akan memiliki nilai ibadah yang paling baik,” katanya.
Di akhir ceramahnya, Taufiqullah memberikan tips agar kita mencapai derajat husnul khatimah. “Ada empat langkah untuk menuju husnul khatimah yaitu ibadah, istiqomah, inabah dan taubah” jelasnya.
Dalam beribadah kita harus fokus dan bersemangat, karena kita mati tidak harus menunggu tua. Ibadah harus dilakukan dengan istiqamah. “Selanjutnya kita juga harus istiqamah untuk mencegah pikiran-pikiran yang tidak baik sebelum kita lakukan. Ini yang dinamakan inabah,” jelasnya tentang maksud inabah.
“Terakhir kita setelah melakukan perbuatan yang tidak baik yang tidak sesuai ajaran agama, kita kemudian menyesal dan tidak akan mengulangi lagi. Itu yang dinamakan taubah,” terang Taufiqullah tentang maksud taubah.
“Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kekuatan oleh Allah bisa menjadi orang islam yang istiqomah dan di akhir hidup kita semoga husnul khatimah” harapnya. (m. yazid n)