PWMU.CO-Tidak seperti biasanya, Rabu (14/6/2018) di akhir Ramadhan, tampak senyum lebar menghiasi wajah Mbah Muniroh. Wanita yang menderita kelumpuhan setelah serangan stroke beberapa waktu lalu.
Pagi itu, Mbah Muniroh kedatangan rombongan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Sono Panceng, Gresik. Mereka menyerahkan sebuah tongkat untukmembantu berjalan untuknya.
Nurul Afianah AMd Keb, bidan desa setempat sekaligus koordinator Pashmina Gresik, menuturkan delapan bulan yang lalu Mbah Muniroh saat sedang bersih-bersih pekarangan rumahnya, tiba-tiba tidak sadarkan diri.
”Satu menit kemudian dia sadar. Tapi anggota tubuh bagian kiri tidak bisa digerakkan. Bahkan tidak bisa bicara. Saat itu saya dipanggil oleh tetangganya untuk memberikan pertolongan pertama. Tekanan darahnya mencapai 180/110 mmhg,” tuturnya.
Setelah stabil Mbah Muniroh dipasang oksigen dan dirujuk ke RS Muhammadiyah Sekapuk. ”Alhamdulillah saat ini tangan dan kaki kiri Mbah Muniroh sudah mulai bisa digerakkan, meskipun belum bisa berjalan tanpa bantuan,” ujarnya.
Wanita tua yang akrab dipanggil Mbah Roh kini hidup sebatang kara di desa. Tiga anaknya sudah berumah tangga dan hidup di rumahnya masing-masing.
Sambil terbata-bata, Mbah Muniroh menuturkan, sekarang hidupnya bergantung pada bantuan masyarakat sekitar.
“Kulo niku nek pingin pipis, pingin yeyek, pingin siram, ngentosi wonten tiyang lewat ngajeng griyo, Nak. Kulo timbali, nyuwun tulung disiapaken alatipun. Nek siram, pipis, yeyek nggih teng amben mriki. Pingin tumbas alat bantu mlampah dereng nggadah yotro,” kata Mbah Roh.
Arti kalimatnya itu, saya itu, kalau ingin pipis, berak atau mandi, nunggu ada orang lewat depan rumah. Saya panggil kemudian minta tolong disiapkan peralatannya. Mandi, pipis, berak ya di atas tempat tidur. Saya ingin beli alat bantu jalan namun belum punya uang.
Memenuhi keinginan Mbah Roh, menjelang Idul Fitri Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Sono memberikan sebuah tongkat untuk membantu Mbah Muniroh berjalan.
“Kami hanya bisa memberikan sebuah tongkat untuk membantu Mbah Roh berjalan. Mudah-mudahan bermanfaat, setidaknya Mbah Muniroh bisa melakukan kebutuhannya secara mandiri,” ujar Siti Anifah, ketua Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah Sono. (AFI)