PWMU.CO-Ada yang beda di komplek Perguruan Muhammadiyah Weru, Paciran, Lamongan, Sabtu (23/06/2018) pagi. Ini menyusul kedatangan orang penting Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr. M. Sholihin, S.Ag di acara akhirussanah wisuda purna siswa yang ditempatkan di MTsM 03 dan MAM 05, Jln Raya Pendidikan 03 Campurejo.
Kedatangan alumni UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut langsung dimanfaatkan untuk bisa mensolidkan tiga lembaga Perguruan Muhammadiyah Weru, Paciran; MIM,MTsM, dan MAM. Kebetulan, kegiatan akhuirussannah wisuda purna siswa juga merupakan kegiatan gabungan dari ketiga lembaga tersebut. Sholihin memberikan beberapa pesan yang memang sudah dipraktikkan untuk menyemangati guru dalam mengantarkan siswa agar berprestasi dan dikenal masyarakat.
“Ada lima konsep untuk bisa mewujudkan itu,” ungkap Sholihin dengan penuh semangat dalam sambutannya di hadapan pengurus, guru, walimurid, dan undangan yang hadir di acara tersebut.
Apa lima konsep itu? Sholihin kemudian merincinya. Pertama, jelas dia, guru harus profesional lebih-lebih guru memiliki kredibilitas yang mumpuni dengan ditunjang kemampuan dan keahlian yang dimiliki sebagai guru.
Kedua, lanjut dia, guru harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap siswa, walimurid, dan masyarakat (humanisme). Konsep ketiga, kata dia, guru harus mempunyai tenggang rasa yang dijalin dengan kebersamaan segala sesuatunya digotong bersama-sama, berat sama dijinjing ringan sama dipikul. “Jangan sampai guru memiliki sikap: itu lho pekerjaanmu ini pekerjaanku. lebih-lebih senior tidak mau tahu padahal sudah dapat tunjangan dari pemerintah, bahkan bersikap acuh tak acuh, sementara yang belum dapat tunjangan malah lebih banyak berkencimpung,” beber mantan kepala sekolah di Surabaya ini.
Dan konsep keempat, lanjutnya, guru harus memiliki moralitas yang bagus karena guru itu diguguh dan ditiru. “Jangan sampai murid bisa menebak seringnya guru tidak masuk sekolah. Mereka akan menghargai mereka jika kita memberikn contoh yang baik,” ucap dia. Adapun konsep kelima, tambah dia, guru harus memiliki kepribadian yang agamis karena mereka akan dicontoh oleh siswanya.
Inilah pesan Sholihin semoga maju bersama mengantarkan siswa Muhammadiyah lebih bagus maju dalam berprestasi budi dalam berprilaku (sulthon)