• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Sunan Drajat dan Tujuh Ajaran Sosialnya

Senin 18 Mei 2020 | 16:03
in Featured
0
625
SHARES
638
VIEWS
Makam Sunan Drajat dan pesan sosialnya. (foto jejakpiknik)
Makam Sunan Drajat dan pesan sosialnya. (foto jejakpiknik)

PWMU.CO-Sunan Drajat suatu hari berjalan menuju masjid untuk shalat berjamaah. Di perjalanan, dia mendengar seseorang mengeluh kelaparan di rumahnya.

Esok hari, sebelum berangkat ke masjid, dia mengambil bungkusan nasi dan lauk. Kemudian diletakkan di depan pintu rumah orang yang mengeluh kelaparan. Begitu dia lakukan tiap hari. Bukan hanya satu rumah tapi di rumah-rumah lainnya.

Masyarakat Paciran dan Tanjung Kodok Lamongan ada tradisi arak-arakan makanan, ketupat, dan lepet usai Lebaran atau Riyaya Kupat. Tradisi ini disebut berasal dari Sunan Drajat. Semua rakyat kaya miskin, tua muda berkumpul, bersilaturahim dan berbagi makanan.

Tradisi kesalehan sosial Sunan Drajat ini masih hidup diteruskan hingga kini. Kalau di Muhammadiyah kesalehan sosial itu disebut spirit al-Maun yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan. Inti ajarannya, orang Islam jangan cuma hafal ayat al-Quran tapi diamalkan.

Di makamnya yang terletak di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan terpampang tulisan tujuh ajaran sosial Sunan Drajat yang mencolok mata bisa dibaca setiap pengunjung.

Baca Juga:  Cara Dakwah Sunan Ampel Mengislamkan Majapahit

Tujuh Ajaran Sunan Drajat

Tujuh ajaran itu berbahasa Jawa. Pertama, Memangun Resep Tyasing Sasama. Artinya, kita selalu membuat senang hati orang lain.

Kedua, Jroning Suka Kudu Eling Lan Waspodho. Maknanya, dalam suasana gembira hendaknya selalu ingat Tuhan dan selalu waspada.

Ketiga, Laksitaning Subrata Lan Nyipta Marang Pringga Bayaning Lampah. Artinya, dalam upaya menggapai cita-cita luhur jangan menghiraukan halangan dan rintangan.

Keempat, Meper Hardaning Pancadriya. Artinya, senantiasa berjuang menekan gejolak-gejolak nafsu duniawi.

Kelima, Heneng-Hening-Hanung. Artinya, di dalam diam akan dicapai keheningan dan di dalam keheningan akan mencapai jalan kebebasan mulia.

Keenam, Mulya Guna Panca Waktu. Artinya, pencapaian kemuliaan lahir batin dicapai dengan shalat lima waktu.

Ketujuh, Wenehana teken marang wong kang wuto. Wenehana mangan marang wong kang luwe. Wenehana busana marang wong kang wuda. Wenehana pangiyupan marang wong kang kudanan.

Artinya, berikan tongkat pada orang buta, berikan makan pada orang lapar, berikan pakaian pada orang yang telanjang, berikan tempat berteduh pada orang yang kehujanan.

Baca Juga:  Inilah Kronologi Peristiwa di Ponpes Karangasem Menurut Kiai Mubarok dan Polisi

Itu kalimat metafora. Maknanya, berilah ilmu agar orang menjadi pandai. Sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin. Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu. Berikanlah perlindungan pada orang-orang yang menderita.

Begitulah cara berdakwah Sunan Drajat. Tidak berceramah saja tapi praktis sosial memberi makan kepada orang miskin. Setelah perut rakyat kenyang kemudian diberi ajaran Islam. Perut kenyang memudahkan ajaran meresap ke otak dan perasaan rakyat. Lewat ajaran Islam kemudian diajak mencapai kesejahteraan bersama dengan ilmu dan perlindungan hukum.

Silsilah Sunan Drajat

Sunan Drajat lahir dengan nama Raden Qosim. Diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Dia putra bungsu Sunan Ampel dengan Nyi Ageng Manila.

Menurut Babad Risaking Majapahit dan Babad Cerbon, Raden Qasim adalah adik Nyai Patimah bergelar Gede Panuran, Nyai Wilis alias Nyai pengulu, Nyai Taluki bergelar Nyai Gede Maloka, dan Raden Mahdum Ibrahim bergelar Sunan Bonang.

Garis nasabnya sama dengan Sunan Bonang dari Sunan Ampel putra Ibrahim Asmarakandi. Ibrahim Asmarakandi adalah orang Samarqand yang menikah dengan putri Champa kemudian menetap di Jawa. Anak cucunya kemudian menikah dengan perempuan Jawa dan memakai tradisi Jawa.

Baca Juga:  Semangat Idul Adha Mengisi Ruh Kelahiran Muhammadiyah

Menurut sumber lain, Sunan Ampel menikah dengan Dyah Siti Manila binti Arya Teja, lahirlah tiga orang putra. Seorang laki-laki yaitu Sunan Bonang dan dua orang putri yaitu Nyi Gede Maloka dan Nyi Gedeng Pancuran.

Kemudian Sunan Ampel kawin lagi dengan seorang putri lain. Dari perkawinan ini lahir Masaih Munat, yang kemudian dikenal sebagai Sunan Drajat. Dari sumber ini Sunan Bonang dan Sunan Drajat putra Sunan Ampel berlainan ibu.

Menurut Agus Sunyoto dalam Atlas Wali Songo, Sunan Drajat sempat belajar agama kepada ayahnya hingga berumur delapan tahun. Setelah kematian ayahnya belajar kepada Sunan Gunung Jati di Cirebon.

Kisah Sunan Drajat dalam Babad Cerbon mengungkapkan, setelah berguru ke Sunan Gunung Jati,  dia menikah dengan putri Sunan Gunung Jati bernama Dewi Sufiyah. Di kemudian hari, Sunan Drajat juga menikah dengan Nyai Kemuning putri Kiai Mayang Madu dan menikah juga dengan Nyai Kediri. (*)

Penulis Teguh Imami  Editor Sugeng Purwanto

Tags: Ajaran Sunan DrajatKisah Sunan DrajatpaciranTanjung KodokTeguh Imami
Share250SendTweet156

Related Posts

Mat Yasin Wisatmo, berdiri ketiga dari kiri bersama pimpinan HW tahun 1926 jelang Kongres di Surabaya.
Featured

Mat Yasin Wisatmo, Menteri HW dan Saksi Sejarah Hotel Yamato

Sabtu 12 September 2020 | 11:06
204
Grafiti George Floyd di tembok kota Minneapolis.
Kolom

George Floyd, Bilal, Pesan Haji Wada’

Minggu 7 Juni 2020 | 17:25
1.4k
Pradana Boy. Mengulas Tiga elemen gerakan Muhammadiyah. (foto dokumentasi PWMU.CO)
Headline

Tiga Elemen Gerakan Muhammadiyah

Sabtu 23 Mei 2020 | 14:19
323
Tirai di makam Tuban ini menguak kisah Sunan Bonang dari cerita Babad.
Featured

Kisah Sunan Bonang Mengislamkan Jawa

Senin 11 Mei 2020 | 13:14
1.9k
Peziarah mengunjungi makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.
Kolom

Sunan Kalijaga, Penjahat yang Taubat

Rabu 6 Mei 2020 | 12:06
1.9k
Situs Giri Kedaton. Kisah Sunan Giri dikorbankan untuk penolak wabah.
Featured

Kisah Sunan Giri Dikorbankan untuk Penolak Wabah

Selasa 28 April 2020 | 10:41
6.2k
Next Post
Menulis kreatif dari introspeksi. (foto pixabay)

Introspeksi yang Menjadi Karya

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (foto dokumentasi pwmu.co)

Gubernur Khofifah Marah 15 Pasien Covid Ditelantarkan Pemkot Surabaya

Ibadah di rumah saat pandemi Covid-19 justru jadi momentum menggapai baiti jannati (rumahku surgaku). Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Dr H Taufiqullah MPdI.

Ibadah di Rumah, Gapai Baiti Jannati

Surat Pemprov Jawa Timur No. 451/7809/012/2020 tentang Imbauan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri dicabut. (Faisol/PWMU.CO)

Pemprov Jawa Timur Batalkan Surat Izin Shalat Id di Masjid Al Akbar

Mubaligh shalat Idul Fitri diminta mengundurkan diri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik. Hal itu disampaikan Ketua PDM Gresik Dr H Taufiqullah MPdI, Senin (18/5/20).

Mubaligh Shalat Idul Fitri Diminta Mundur

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
370

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
847

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
262

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
420

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Trisila muncul dalam RUU HIP tanda Pancasila belum selesai. Foto Abdul Mu'ti.

Kenapa Tak Ada yang Ngaku Keturunan Yesus?

Rabu 27 Januari 2021 | 07:26
Wakaf Uang di Tengah Korupsi Uang Rakyat

Wakaf Uang di Tengah Korupsi Uang Rakyat

Rabu 27 Januari 2021 | 07:17
Peduli Pendidikan, 530 gawai dibagikan IKA ITS Peduli dan Kemenko PMK RI. Selain gawai, juga ada 530 set perlengkapan school Covid kit.

Peduli Pendidikan, Bagikan 530 Gawai

Selasa 26 Januari 2021 | 21:51
Kaum pengeluh

Kaum Pengeluh dan Pengumpat

Selasa 26 Januari 2021 | 15:14
Google

Google Search Bakal Hilang dari Aussie

Selasa 26 Januari 2021 | 14:39
Karakter saudagar

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26
Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Selasa 26 Januari 2021 | 12:02
Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Selasa 26 Januari 2021 | 11:36
Pemerintah Tunda Bahas RUU HIP, Ini Reaksi Muhammadiyah

Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

Selasa 26 Januari 2021 | 11:01
Partai

Partai Korup Bisa Dibubarkan

Selasa 26 Januari 2021 | 06:18

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    502156 shares
    Share 200862 Tweet 125539
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    21469 shares
    Share 8588 Tweet 5367
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38143 shares
    Share 15257 Tweet 9536
  • Kenapa Tak Ada yang Ngaku Keturunan Yesus?

    2036 shares
    Share 814 Tweet 509
  • Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

    1403 shares
    Share 561 Tweet 351
  • Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

    821 shares
    Share 328 Tweet 205
  • Partai Korup Bisa Dibubarkan

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    1038 shares
    Share 415 Tweet 260
  • Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

    149 shares
    Share 60 Tweet 37
  • Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

    139 shares
    Share 56 Tweet 35
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama